MaxFM, Waingapu – Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (DPK PKP Indonesia) Andreas Ninggeding melayangkan surat pengunduran diri ke Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PKP Indonesia. Pengunduran diri ini dilakukan Ninggeding karwna menilai sudah tidak ada lagi komitmen politik yang sama antara DPK, DPP dan Dewan Pimpinan Nasional, (DPN) PKP Indonesia.
Kepada media ini melalui sambungan telepon, Jumat (7/8/2020) malam, Andreas Ninggeding menegaskan dirinya memutuskan untuk mengundurkan diri, karena menurutnya keputusan politik yang diambil oleh DPN PKP Indonesia dalam menetapkan bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur dalam Pemilukada Kabupaten Sumba Timur 2020 ini sudah tidak lagi sesuai dengan amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PKP Indonesia.
“Saya memutuskan secara pribadi mengundurkan diri sebagai Ketua DPK PKP Indonesia Kabupaten Sumba Timur, karena keputusan DPN PKP Indonesia untuk Pemilukada Kabupaten Sumba Timur tidak lagi sesuai dengan proses yang kami lakukan di tingkat bawah,” tegasnya.
Andreas mengaku keputusan pengunduran dirinya ini dilakukan setelah dirinya memastikan bahwa dukungan PKP Indonesia untuk Pemilukada Kabupaten Sumba Timur tahun 2020 ini sudah final diberikan kepada paket Sehati, setelah dirinya memastikan hal itu dengan pengurus DPN PKP Indonesia di Jakarta.
“Saya bilang pasti karena saya sudah ke Jakarta dan bertemu langsung dengan wakil Sekjen dan informasi dari mereka benar PKP Indonesia mendukung paket Sehati,” tegasnya.
Menurutnya kepastian dukungan PKP Indonesia kepada paket Sehati merupakan bagian yang tidak mengakomodir usulan dari tingkat bawah, karena sebelumnya dalam proses awal, bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur yang diusulkan DPK PKP Indonesia Kabupaten Sumba Timur adalah dr. Matius Kitu dan Umbu Hapu Mbeju atau paket Maju, sehingga pada bulan Februari lalu, DPN PKP Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (SK) dukungan untuk paket Maju. Namun dalam perkembangannya DPB PKP Indonesia membatalkan SK dukungan untuk paket Maju dan akhirnya menerbitkan SK dukungan yang baru dan diberikan kepada paket Sehati.
“Bagi saya mungkin teman-teman di DPP dan DPN PKP Indonesia sudah menemukan orang yang lebih cocok untuk membangun komitmen politik untuk besarkan PKP Indonesia di Sumba Timur, sehingga saya putuskan mundur,” urainya.
Andreas menambahkan dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus DPP PKP Indonesia di Kupang dan DPN PKP Indonesia di Jakarta yang sudah memberikan kepercayaan kepadanya untuk menahkodai PKP Indonesia Kabupaten Sumba Timur sejak tahun 2013 lalu hingga saat ini, dan terbukti pengurus DPK PKP Indonesia lainnya di Sumba Timur, PKP Indonesia mampu eksis di dua Pemilu dengan mengantarkan satu kadernya menjadi anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur.
Mengenai apakah pengunduran diri ini hanya dilakukan dirinya dari kepengurusan PKP Indonesia, Andreas mengaku untuk saat ini hanya dirinya yang secara resmi telah mengajukan pengunduran diri ke DPP PKP Indonesia di Kupang. Namun masih ada kemungkinan pengurus DPK PKP Indonesia Kabupaten Sumba Timur lainnya juga akan menyusul dirinya mundur dari PKP Indonesia.
“Masih saya sendiri, tetapi secara lisan ada beberapa teman yang juga sudah sampaikan kepada saya bahwa mereka juga akan ikut mengundurkan diri. Tapi kita lihat saja ke depan,” tandasnya.(TIM)