MaxFM, Waingapu – “Sudah 5 tahun terakhir begini terus, sampah plastik menumpuk di selokan depan rumah kami, belum lagi sampah lain, saya jengkel sekali, dengan situsi ini,” jelas Monika Aprianti Uru Emu, Ketua RT13, RW05 Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, NTT.

Lanjut Monika, dirinya dengan warga RT13, baru saja kerja bakti bersama bersihkan selokan dari sampah beberapa hari lalu, pagi ini selokan sudah penuh lagi dengan sampah plastik yang berdatangan dibawa air hujan lewat selokan.

“Ini sudah pak, ini sebetulnya kami di RT13 kami tidak punya sampah, ini sampah kiriman, pak lihat sendiri ini gelas-gelas minuman dingin ini, makanya menumpuk sudah, setiap tahun ini kami di sini yang kena sasaran, setiap musim hujan kami harus kerja bakti, pokoknya sampah dari Prailiu atau Payeti, setiap tahun menumpuk di sini,” kata Ketua RT13, RW05 Kelurahan Prailiu Monika Aprianti Uru Emu, Kamis (11/01/2018).

Masih kata Ketua RT13 RW05 Kelurahan Prailiu Monika, pihaknya sudah bicara dengan warga dan warga RT sudah sepakat untuk memasasang pagar besi di selokan yang posisinya ada di batas wilayah RT13 RW05 Prailiu, supaya kalau hujan berikutnya sampah tidak lagi masuk di selokan wilayahnya.

Tambah Monika, sampah plastik yang menumpuk ada juga di ujung selokan pas tanjakan ke Padadita, selokan penuh dengan sampah plastik.

Dari pantauan media ini, sampah plastik di Waingapu dan sekitarnya sudah sangat mengkuatirkan, hujan lebat sebentar saja sampah plastik bermunculan jalan utama di tengah kota.

Laporan dari warga di sekitar Pamala lewat Radio Max FM juga mengatakan sepanjang waktu selokan di Pamalala ke ara laut bertumpuk berbagai macam sampah, bangkai hewan juga sampah plastik yang menggunung. [Heinrich Dengi]