MaxFM, Waingapu – Musim Pacuan Kuda selalu dinantikan di Sumba.
Bicara Pacuan Kuda juga pasti bicara joki, tentang Joki akhir-akhir ini banyak Joki kecil yang memacu kuda di lapangan pacuan kuda.
Sudah jadi pemandangan umum, joki kecil di atas kuda dengan kelincahan dan kemampuan mengendalikan kuda. Tengok saja di kala kuda hilir peran joki meskipun badannya kecil mereka mampu membelokkan arah kuda yang sudah mengarahkankan badan kuda keluar lintasan untuk kembali ke lintasan.
Meskipun demikian sesekali masih juga terlihat joki kecil, ketika berusaha menghentikan kuda yang hilir dan akan menabrak tembok pembatas di lapangan Rihi Eti Prailiu, mereka bisa menghentikan kuda, tetapi disaat bersamaan kuda berhenti mendadak dan membuang joki hingga terlempar ke tanah.
Pastilah kalau jatuh akan sakit badan anak-anak ini, tetapi tengoklah sesaat akan datang seorang keluarga anak ini, sejurus kemudian dia akan megangkat joki yang jatuh ini, meniup di ubun-ubun joki yang jatuh dan joki yang merintih sakit itu seolah langsung sehat dan tidak merasakan lagi sakitnya, walaupun bekas memar dan luka tetap saja ada di badan.
Nonton Dari Gate
Menikmati pacuan kuda Sumba paling nikmat dari tempat melepas kuda yang dikenal dengan sebuatan “Gate”, kalau nonton dari tribun tempat kuda melewati garis finis paling kita hanya menikmati kuda mana yang menang dan kalah.
Tetapi di “Gate” ada banyak tontonan yang menarik, melihat bagaimana usaha para pembawa kuda untuk memasukkan kuda ke gate, ini bukan pekerjaan gampang. Selain itu suasana di gate cukup menengangkan, kadang ada kuda yang sangat sulit untuk dimasukkan ke tempat melepas kuda, kadang ada kuda yang merontak, menendang bahkan bila sudah terlalu lama kuda tidak bisa masuk ke gate sedang kuda lainnya sudah siap tidak ada lain cara selain dengan cara beberapa orang memaksa kuda masuk gate dengan mendorong pantat kuda sekuat tenaga, menanahan dari belakang kuda sampai pitu gate dibuka baru dilepas.
Ada kejadian salah satu kuda yang cukup disegani kalah dalam salah satu lomba, penyebabnya karena saat akan masuk gate kuda ini susah untuk dimasukkan, saat masuk dan bersiap, kuda merontak dan mengangkat 2 kakin depannya kemudian terjatuh di dalam gate dan saat bangun bagian belakang kuda ini menghantam besi bulat penyanggah gate dan tentu saja ini sangat menyakitkan, sehingga saat kuda dilepas hasilnya tidak maksimal.
Sesekali di gate penonton dapat melihat kuda yang sangat nakal dan sulit dikendaikan, bahkan hingga saat akan dilepas masih diluar gate, tetapi ketika kuda dilepas tanpa ampun memimpin dari awal, di saat lain ada juga kejadian di gate saat kuda dilepas, sang joki belum sempat duduk di pungung kuda, alhasil kuda lari tanpa joki.
Dan ini yang pasti, perputaran uang di sekitar gate sulit untuk ditahan dan nilainya bisa anda duga sendiri. [Heinrich Dengi]