Scroll to Top
Serunya Berburu Takjil di Waingapu, Beli Kue Bajongko Membawa Kenangan Masa Kecil
Posted by maxfm on 12th Maret 2025
| 149 views
Maya (berjibab hitam) di Lapaknya, menyediakan takjil aneka kue dan lauk pauk [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM Waingapu, SUMBA – Takjil yang biasanya juga disebut kudapan atau makanan yang dikonsumsi sesaat setelah berbuka puasa di sore hari, selain menjadi kebutuhan utama umat Muslim di Waingapu saat berbuka puasa, juga digemari warga lainnya yang tidak berpuasa.

Baca juga:
Gidion Mbilijora: Saatnya Masyarakat Sumba Timur Satukan Tekad

Hal ini terlihat di keramaian di lokasi penjualan makaan untuk menemani berbuka puasa yang berada di sisi Barat Masjid Agung Waingapu di Kampung Arab, Kelurahan hambala, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.



Malam itu di lokasi penjualan takjil di Kampung Arab Waingapu, selain dikunjungi warga Muslim Waingapu, saya juga bertemu dengan beberapa keluarga Kristen yang khusus datang berbelanja kue dan lauk pauk untuk makan malam keluarga.

Beragam Kue Tersedia di Pasar Takjil Dekat Mesjid Agung Waingapu [Foto: Heinrich Dengi]

Baca juga:
Bupati Umbu Lili Pekuwali: Terimakasih Kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Timur Periode 2021-2025

Di pasar ini tersedia aneka kue dengan beragam warna dan rasa, belum lagi tersedia juga lauk pauk untuk makan malam keluarga. Mulai dari ikan kering goreng balik tomat, hingga aneka sosis dengan beragam rasa tersedia, tinggal pilih yang cocok.




Saat berkunjung ke lokasi pasar Takjil ini, saya mampir di lapak Maya, di meja dagangannya Maya Algadri yang dibantu adik-adiknya menyediakan gorengan bakwan, pentolan, piscok, puding, kue serabi, dadar jagung, jus alpukat dengan harga terjangkau.

Baca juga:
Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali: Partisipasi Pemilih Mencapai 77,38%

Di sebelah lapak Maya, penjual lain menyediakan kolak dalam kemasan gelas plastik, kue bendera dengan beragam warna, es buah, ikan goreng balik tomat, ikan kering balik tomat kue bajongko dan masih banyak dan beragam kue serta makanan.

Aneka Minuman tersedia di Pasar Takjil Kampung Arab Waingapu [Foto: Heinrich Dengi]

Malam itu saya membeli beberapa bungkus kue bajongko dari penjual yang berada di sisi paling utara bagian barat dari tenda, rasanya enak dan membawa kenangan di masa kecil saya.

Baca juga:
Bupati ULP: Profesionalisme ASN untuk Mewujudkan Sumba Timur yang Maju

Terkait kue bajongko, ini jadi kue yang paling saya cari dan sukai sejak kecil. Kenangan saya akan kue bajongko kembali ke tahun 1980-an ketika saat itu mencicipi kue bajongko yang dibuat dan dijual oleh Aci Maa (kiosnya persis di depan SDM Payeti 2 di Tandai Rotu), sekarang Aci Maa sudah almarhum.




Kue bajongko bikinan Aci Maa waktu itu dikemas dalam daun pisang dengan dan dikunci bagian atasnya dengan lidi agar kuenya tidak tumpah walaupun diletakkan miring.

Bermacam Kue Tersedia di Pasar Takjil Kampung Arab Waingapu [Foto: Heinrich Dengi]

Bentuk kuenya agak tebal bagian atassnya warna putih yang terbuat dari tepung beras dengan campuran santannya kemudian di bagian bawah kue bajongko terselip warna coklat karena sudah bercampur dengan gula merah, rasanya enak sekali. Harusnya kalau makan kue bajongko hmenggunakan sendok, tetapi sering kali di masa kecil, sendok tidak diperlukan, yang penting kemasan terbuka langsung di sedot saja dengan mulut karena lembutnya kue ini, sehingga tidak jarang bagian muka bisa ikut kena kue bajongko.

Di lokasi penjualan takjil ada banyak penjual yang menjajakan kue bajongko, masih terbungkus daun pisang dan rasanya enak, silahkan merapat untuk mencari kue atau makakanan kesukaannya. Kalau saya, jika mampir lagi ke lokasi penjualan ini, kue bajongko tetap jadi pilihan utama saya. [HD]

Show Buttons
Hide Buttons