MaxFM Waingapu, SUMBA – Memasuki hari kedua pelaksanaan Operasi Keselamatan Turangga 2025, Polres Sumba Timur bersama dengan UPT Pendapatan Daerah Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Sumba Timur kembali melaksanakan kegiatan operasi stasioner. Kegiatan yang diadakan di Jalan D.I. Panjaitan, Kota Waingapu pada Selasa, 11 Februari 2025 ini bertujuan untuk menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di Kabupaten Sumba Timur.
Baca juga:
Bibit Siklon Tropis 96S Terpantau di Perairan Australia, Warga NTT Waspada Cuaca Ekstrim
Operasi ini merupakan bagian dari upaya Polres Sumba Timur dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan di jalan raya. Dengan adanya operasi stasioner, diharapkan masyarakat lebih waspada terhadap keselamatan mereka dan patuh pada aturan lalu lintas yang berlaku.
Kegiatan Operasi Keselamatan Turangga 2025 dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, dimulai dari tanggal 10 hingga 23 Februari 2025. Dengan durasi yang cukup panjang, operasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menciptakan situasi yang lebih aman dan tertib di jalan raya. Polres Sumba Timur berkomitmen untuk mengoptimalkan upaya preventif dan penegakan hukum selama operasi ini berlangsung.
Baca juga:
Warga Binaan Lapas Waingapu Terima Baptisan, Keluarga Mendukung
Kabag Ops Polres Sumba Timur, AKP Bery B. Y. Nathaniel, yang juga menjabat sebagai Karendalops dalam pelaksanaan operasi ini, mengungkapkan bahwa operasi keselamatan kali ini mengedepankan tindakan preemtif dengan pendekatan humanis. Menurutnya, operasi ini lebih mengutamakan tindakan yang mendidik dan persuasif daripada hanya melakukan penindakan terhadap pelanggaran.
“Kami berharap dengan pendekatan humanis ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya keselamatan berlalu lintas dan patuh terhadap peraturan,” ungkap Kabag Ops Polres Sumba Timur, AKP Bery B. Y. Nathaniel.
Sasaran utama dalam Operasi Keselamatan Turangga 2025 kali ini meliputi berbagai pelanggaran yang sering terjadi di jalan raya dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Beberapa pelanggaran yang menjadi fokus utama antara lain pengendara yang tidak menggunakan helm, pengemudi yang mabuk, pengemudi yang melebihi batas kecepatan, serta pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara. Selain itu, operasi ini juga menargetkan pengendara yang melawan arus lalu lintas, pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman, serta kendaraan yang membawa muatan lebih.
Baca juga:
Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis yang Dimulai 10 Februari
Selain penindakan langsung terhadap pelanggaran, petugas juga melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya disiplin berlalu lintas. Baik pengendara sepeda motor, mobil pribadi, maupun angkutan umum diberikan pemahaman tentang pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama. Polres Sumba Timur mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama pengendara, untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas agar dapat menciptakan perjalanan yang lebih aman dan tertib. Dengan kesadaran bersama, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat dapat terjamin.
