Scroll to Top
Bibit Siklon Tropis 96S Terpantau di Perairan Australia, Warga NTT Waspada Cuaca Ekstrim
Posted by maxfm on 9th Februari 2025
| 532 views
Tangkapan Layar dari Aplikasi windy.com Situasi Angin di Perairan Selatan Sumba Indonesia dan Sisis Utara Australia pada Minggu 9 Februari 2025 pagi hari

MaxFM Waingapu, SUMBA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait dengan peningkatan kecepatan angin di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 8 Februari 2025 yang berlaku hingga Rabu 12 Februari.

Baca juga:
Warga Binaan Lapas Waingapu Terima Baptisan, Keluarga Mendukung

Sesuai Peringatan Dini dari kantor BMKG Kelas II Kupang yang diterima redaksi maxfmwaingapu.com menyebutkan berdasarkan analisa pola angin gradien 3000 feet, terpantau adanya Bibit Siklon Tropis 96S yang berada di perairan barat Australia Barat. Meskipun diperkirakan bergerak ke arah Barat Daya dan menjauhi wilayah Indonesia, keberadaannya dapat menyebabkan perubahan cuaca di wilayah NTT.




Bibit Siklon Tropis 96S ini diprediksi akan berkembang menjadi Siklon Tropis dalam beberapa hari mendatang. Proses ini menyebabkan adanya belokan angin atau shear line di wilayah NTT, yang akan berdampak langsung pada peningkatan kecepatan angin secara signifikan. Hal ini dapat meningkatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem di beberapa area di NTT.

Baca juga:
Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis yang Dimulai 10 Februari

Secara umum, saat ini angin di wilayah NTT bertiup dari arah Barat hingga Barat Laut dengan kecepatan maksimum mencapai 25 knot atau sekitar 46 km/jam. Namun, dengan perkembangan siklon tropis yang terus bergerak, diperkirakan akan terjadi peningkatan kecepatan angin yang cukup signifikan, bahkan bisa lebih cepat lagi dalam beberapa hari ke depan.



BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi angin kencang yang dapat memengaruhi wilayah-wilayah di NTT. Di antaranya adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, Manggarai Barat, Manggarai, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya. Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diminta untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.

Baca juga:
Sekda Sumba Timur: Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Pada 20 Februari

Peningkatan kecepatan angin ini juga berpotensi menyebabkan dampak yang cukup merugikan bagi masyarakat. BMKG mengimbau agar masyarakat tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir yang dapat terjadi akibat kondisi cuaca yang ekstrem ini.




Selain itu, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, serta masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, BMKG mengingatkan untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi. Kondisi ini berisiko bagi keselamatan pelayaran dan kegiatan di laut, sehingga masyarakat diminta untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca secara rutin. [HD]

Show Buttons
Hide Buttons