MaxFM Waingapu, SUMBA – Akhirnya sampai pada saat panen bawang merah jenis Lokananta di kebun petani milenial Marthen HT (MHT) dekat lokasi wisata Londa Lima, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Panen bawang merah di kebun MHT dan keluarganya dilaksanakan pada Sabtu 02 November 2024 sore.
Saat panen, dihadiri oleh Penjabat Sementara (PJS) Bupati Sumba Timur, Ruth Laiskodat, didampingi kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Nicolas Pandarangga, penyuluh pertanian setempat dan warga sekitar kebun.
PJS Bupati Sumba Timur Ruth Diana Laiskodat memberikan apresiasi usaha yang dilakukan petani milenial setempat untuk mengolah dan menanan bawang merah dan tanaman lainnya.
Baca juga:
Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI, Perkuat Kapasitas dan Ketangguhan dalam Menghadapi Bencana
“Hasil panennya bagus, umbi bawang merahnya besar-besar dan menggunakan pupuk serta pestisida organik yang dibuat sendiri oleh petani,” jelas PJS Bupati Sumba Timur Ruth Diana Laiskodat di kebun bawang merah.
Tambah PJS Bupati Sumba Timur Ruth Diana Laiskodat upaya warga menanan berbagai sayur dan merawat sampi panen harus mendapat perhatian, apalagi di lahan ini semua perlaatan terbatas.
Baca juga:
Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI, Perkuat Kapasitas dan Ketangguhan dalam Menghadapi Bencana
“Saya dengar dari petani, mereka kesulitan air, untuk bisa pompa air dari sumur sekitar mereka harus tarik kabel listrik hingga 60 meter lebih ke rumah tetangga yang ada di sebelah pagar untuk pinjam pakai listrik, kalau listrik sedang digunakan tetangga maka bisa beberapa hari bawang ini tidak disiram dan ini bentuk usaha yang kuat dari petani milenial” tambah PJS Bupati Sumba Timur Ruth Diana Laiskodat.
Baca juga:
Angkatan Laut Indonesia dan Rusia Siap Gelar Latma Angkatan Laut Pertama “Orruda 2024”
Sementara itu, MHT petani milenial di desa Kuta menjelaskan, usaha tanam bawang ini memang sudah niat, dari pada nganggur dan tidak mengerjakan apa-apa, lebih baik saya usaha kebun keluarga.
“Saya agak nekad tanam di sini karena saat tanam pas musim panas dan di sini kami aga kesulitan soal air, bersyukur ada bantuan dari Radio MaxFM Waingapu maka saya bisa sampai pada panen sepeti sekarang ini,” jelas MHT.
Tambah MHT, dari Radio MaxFM saya dibantu penampung air porfil tank, pompa air submersible, selang HDPE, pipa PVC untuk sistim perpipaan dan pengairan di kebun dan selang rainhose, selain itu untuk listirk saya dipinjamkan generator dari MaxFM untuk mengatasi soal listrik kalau tidak bisa gunakan listirk tetangga.
“Bisa dilihat sendiri kondisi kebun ini, bedenag bawang ada 30 bedeng dengan panjang sekitar 50 meter masing-masing bedeng, tetapi karena saya hanya dibantu beberapan kawan maka ada beberapa bedeng yang tidak mampu kami rawat dengan baik dan terlihat banyak rumput di bedeng,” masih kata petani milenial MTH.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumba Timur Nicolas Pandarangga mengatakan ikut senang melihat ada anak muda yang menggarap kebun dengan fasilitas terbatas dan menghadpai kekeringan tetapi berhasil sampai pada hari panen.
“Apa yang dilakunan petani milenial di desa Kuta ini (oleh MHT) perlu ditiru oleh anak-anak muda lainnya di Sumba Timur, meski fasilitas sangat terbatas tetap nekad berusaha tanam bawang dan berhasil panen,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumba Timur Nicolas Pandarangga.
Kadis PTP Sumba Timur Nicolas Pandarangga berjanji akan membantu memenuhi bebebrapa dasilitas yang dibutuhkan petani setempat agar bisa mengusahakan lahannya dengan maksimal.
Diakhir panen bersama bawang merah ini dan dalam suasana diskusi ringan di kebun, petani milenial MTH menyuguhkan semangka yang juga ditanam di kebun ini untuk dimakan bersama.
Semangka yang baru dipanen di kebun MHT rasanya manis, dan banyak kadar airnya serta menyegarkan saat dimakan bersama. [HD]