Scroll to Top
Obat Untuk ODGJ Tersedia di Puskesmas Lewa
Posted by maxfm on 2nd Mei 2024
| 771 views
Dokter Dickson Legoh, Sp.KJ, [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM WAINGAPU – Pada tahun 2023 ada 10 Orang Dengan Gangguan Jiwa ODGJ sembuh di wilayah pelayanan Puskesma Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, NTT.

Kepada MaxFM Waingapu, Kepala Puskesmas Lewa Martha Lu Ndawa, Amd. Kep., menjelaskan, hingga akhir tahun 2023 dari 36 ODGJ yang ditangani Puskesma Lewa, 10 orang dinyatakan sembuh, sehingga awal masuk tahun 2024 ada 26 ODGJ.



Kepala Puskesmas Lewa Martha Lu Ndawa, Amd. Kep., megatakan dengan berjalannya waktu yakni sejak Januari hingga akhir April 2024 ada temuan baru kasus ODGJ sehingga angka terkini menjadi 32 ODGJ yang ditangani Puskesmas Lewa.

“Obat-obatan tersedia cukup di Puskesmas Lewa untuk ODGJ, pasien mendapat obat sesuai kebutuhan dan dilayani dengan baik oleh dokter dan nakes sehingga ada yang sembuh, tetapi juga ada penemuan baru ODGJ di tahun 2024,” jelas Kepala Puskesmas Lewa Martha Lu Ndawa, Amd. Kep., Rabu (01/05/2024).

Sementara itu saat kunjungan ke lokasi ODGJ di Lewa bersama tim dari Kementrian Sosial didampingi dokter Dickson Legoh, Sp.KJ dari RSUD Prof. W.Z. Yohanes Kupang, ditemukan kondisi pasien ODGJ yang dikunjungi membaik, tinggal mengatasi masalah luka bekas amputasi di kaki saja.



“Hari ini saya kunjungi ke rumah 4 ODGJ, pasien yang diamputasi kaki ini aman, yang tiga lainnya yang saya kunjungi dua orang sudah dalam pengobatan jadi relatif sudah terkendali, sedangkan pasein yang satu belum mendapat penanganan,” jelas dokter Dickson Legoh, Sp.KJ.

Dokter Dickson Legoh, Sp.KJ, saat Kunjungan Rumah Salah Satu ODGJ yang Kondisinya Membaik [Foto: Heinrich Dengi]

Kepada wartawan saat bertemu di salah satu rumah ODGJ di Lewa, dokter Dickson Legoh, Sp.KJ. mengatakan untuk pasien ODGJ bisa ditangani oleh doter umum di Puskesmas, sehingga diharapkan untuk warga atau pasien yang mengalami Gangguan Jiwa bisa diperiksakan awal di Puskemas.

Dokter Dickson Legoh, Sp.KJ. menambahkan, ODGJ berat atau yang dikenal dengan istilah schizophrenia, pengobatannya mesti dalam waktu yang panjang.




“Dengan berobat serius dan teratur gejalanya akan terkendali semua, sehingga langkah utama penanganan schizophrenia adalah dengan pengobatan, kemudian baru diikuti dengan yang lain misalkan dengan melatih ketrampilan,” tambah dokter Dickson Legoh, Sp.KJ.

Dokter Dickson Legoh, Sp.KJ. memberikan contoh dari pengalaman menangan ODGJ dari meski tidak banyak beberapa pasiennya ada yang sembuh, selain dengan obat juga ketrampilannya dilatih, misalkan pasienya yang punya kemampuan menenun terus dilatih menenun dan tenunannya dijual, ada juga pasien ODGJ yang punya hobi melukis didorong terus melukis akhirnya bisa keluar dari sakitnya, dan masih ada contoh lainnya. [HD]

Show Buttons
Hide Buttons