Scroll to Top
Rumah Janda Hendrik Haba di Padadita Terendam Air Selepas Hujan Deras Hampir Dua Jam di Waingapu
Posted by maxfm on 15th Februari 2024
| 1209 views
Janda Hendrik Haba di Bagian Belakang Rumahnya yang Terendam Air [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM WAINGAPU – Hampir dua jam hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, NTT pada Kamis (15/02/2024).

Akibat hujan yang lebat ini bagian dapur dan kamar makan rumah Janda Hendrik Haba RT 10 RW 04 Kelurahan Prailiu terendam banjir.




Janda Hendrik Haba mengatakan kejadian ini sudah berulang, kalau hujan deras biar tidak lama rumahnya pasti terendam air.

Dapru dan Ruang Makan Rumah Janda Henrik Haba ynag Terendam Air [Foto: Heinrich Dengi]

“Kami sudah pernah melapor ke RT setempat terkait kejadian seperti ini, coba lihat di belakang rumah banyaknya air yang datang dari arah Padadita dan derasnya arus air yang masih ada, kalau hujan lebih lama lagi tinggi airnya akan terus bertambah,” kata Janda Hendrik Haba kepada MaxFM Kamis (15/02/2024).




mous”>

Tambah Janda Hendrik Haba, akibat banjir yang sering berulang dialami rumahnya ada maka ada bagian WC yakni sepitengnya yang jebol dan belum bisa diperbaiki.

Janda Hendrik Haba dirinya dan keluarga di rumah berhap pihak pemerintah bisa membantu dengan membuat selokan agar air yang datang banyak dari ketinggian Pada Dita bisa lari ke tempat yang disipakn seperti selokan.

Sepiteng Yang Terendam Air [Foto: Heinrich Dengi]

Kalau hujan deras dan sering lagi di bulan Februari dan Maret 2024 dirinya pasrah kalau banjir terjadi dan terjadi lagi.

Saat MaxFM di bertemu Janda Hendrik Haba di rumahnya sekitar jam 4 sore, terlihat jumlah air cukup banyak menggenangi halaman belakang rumah hingga ke dapur dan kamar makan keluarga, terlihat juga sepiteng WC yang terjendam air.



Saat ditanya bantuan darurat dari pemerintah Janda Hendrik Haba mengatakan beluma ada bantuan. [HD]

Air Yang Melewati Halaman Rumah Janda Hendrik Haba dan Keluar di Bawah Deker ke Arah batu Payung [Foto: Heinrich Dengi]
Show Buttons
Hide Buttons