MaxFM WAINGAPU – Serangan Belalang Kembara bagi tanaman jagung petani di Kabupaten Sumba Timur di musim tanam lalu ternyata berbuntut panjang.

Sebab akibat serangan Belalang Kembara tersebut mengakibatkan para petani mengalami gagal panen.

Karena gagal panen tersebut mengakibatkan para petani kini kesulitan bibit dan bahkan kesulitan mencari bibit untuk menanam di musim tanam tahun ini.

Hal ini diungkapkan petani di Kelurahan Malumbi, Gerson Gala Hamapati saat ditemui di kediamannya Selasa (9/1/2024).

Dijelaskannya hama Belalang Kembara yang menyerang tanamam jagung mereka tahun lalu cukup membuat kehidupan para petani kesulitan.

Karenanya mereka mengalami gagal panen dan kini tidak memiliki bibit untuk menanam lagi.

Gerson Gala Hamapati menambahkan untuk menanam sebagian lahannya di Lambanapu, dirinya harus membeli jagung lokal dari keluarganya di Sumba Barat.

“Cukup mahal juga kita beli bibit jagungnya, karena per kilo nya Rp 10 ribu,” jelasnya.

Karena itu, Gerson mengaku sudah menanami sebagian lahannya yang ada di Lambanapu dengan bibit tersebut.

Ditambahkannya belum semua lahannya ditanami karena curah hujan belum cukup di wilayah mereka sehingga mengantisipasi gagal tanam.

“Hujan belum cukup jadi kita tanam sedikit saja, biar tidak kehabisan bibit kalau jagungnya mati karena kurang hujan,” ungkapnya.

Mengenai ada tidaknya bantuan bibit jagung dari pemerintah, Gerson mengaku mereka tidak pernah mendapatkan bibit jagung.

“Mungkin karena kami tidak ada kelompok tani disini sehingga tidak pernah dibantu bibit,” tandasnya.(ONI).