MaxFM, Waingapu – 665 Ibu di Sumba, Nusa Tenggara Timur, NTT, mendapat pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) sebagai pemeriksaan dini untuk deteksi kanker mulut rahim.
Kanit Manejemen Pelayanan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan kantor cabang Waingapu, Alfons Daniel, setelah pembukaan acara di halaman Pukesmas Waingapu mengatakan, pemeriksaan IVA dilakukan serentak di 16 Puskesmas di Sumba.
“Untuk hari ini setiap Puskesmas kita target 50 peserta yang mendapat pemeriksaan IVA dan pemeriksan dilakuan dari pagi sampai sore, dan tempat pemeriksaannya di Sumba Timur ada 6 Puskesmas, Sumba Tengah 1 Puskesmas, Sumba Barat 9 Puskesmas dan Sumba Barat Daya satu Puskemas yang melalukan pemeriksaan dini kanker mulut rahim,” jelas Kanit Manejemen Pelayanan Kesehatan Primer kantor BPJS Kesehaan Waingapu Alfons Daniel, Jumat (29/07/2016)
Untuk Sumba Timur lanjut Kanit Manejemen Pelayanan Kesehatan Primer kantor BPJS Alfons Daniel, yang mendapat pemeriksaan IVA di Puskesmas Waingapu 59 Ibu, di Puskesmas Kambaniru 32 Ibu, di Pusksesmas Kawangu 29 Ibu, di Puskesmas Melolo 86 Ibu, Puskesmas Lewa 87 Ibu dan Puskesmas Kanatang 27 Ibu. Tambah Alfons Daniel lagi, pemeriksaan IVA kali ini gratis untuk pemegang kartu BPJS Kesehatan, kartu Askes, KIS dan Jamkesmas, sekaligus momen ini digunakan untuk memcahkan rekor MURI pemeriksaan IVA dan Papsmear di seluruh Indonesia dalam rangka perayaan HUT BPJS Kesehatan ke 48.
dr. Rambu Ana [Foto: Heinrich Dengi]
Sementara itu, dalam penyuluhan pemeriksaan dini kanker mulut rahim, sebelum pemeriksaan IVA di Puskesmas Waingapu, dokter Rambu Ana mengatakan, dari data yang ada diketahui di dunia setiap 2 menit dan di Indonesia setiap jam satu orang perempuan meninggal karena kanker mulut rahim, hal ini tambah dokter Rambu Ana membuat penting pemeriksaan IVA sebagai pemeriksana dini kanker mulut rahim.
Masih kata dokter Rambu Ana dari Puskesmas Waingapu, data Badan Kesehatan Dunia menyebutkan, setiap tahun di seluruh dunia 490 ribu perempuan menderita kanker mulut rahim dan separuh dari penderita kanker ini meninggal. [Heinrich Dengi]