MaxFM Waingapu, SUMBA – Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, siswa-siswi SMP Katolik Anda Luri di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, menggelar lokakarya penulisan opini bertema “Berpikir Kritis, Menulis Etis, Suaraku Menuju Indonesia Cerdas”.
Kegiatan yang berlangsung di Aula SMP Katolik Anda Luri pada Sabtu, 25 Oktober 2025, ini menghadirkan dua narasumber dari kalangan jurnalis, yakni Henrich Dengi atau yang akrab disapa Om Hen dari Radio Max FM, dan Laus Markus Goti atau Oris Goti dari Metro TV.
Kehadiran dua jurnalis ini memberi warna tersendiri bagi para siswa yang antusias mengikuti setiap sesi lokakarya. Mereka tidak hanya belajar menulis, tetapi juga diajak untuk berpikir kritis terhadap berbagai isu di sekitar mereka.
Dalam sesi awal, Om Hen memberikan motivasi tentang pentingnya berpikir kritis dan menulis secara etis. Ia menekankan, kemampuan membedakan antara fakta dan opini merupakan dasar utama dalam menulis. “Kalau kita bisa memahami mana fakta dan mana opini, maka tulisan kita akan lebih bermakna dan jujur,” ujarnya.
Baca juga:
BPJS Kesehatan Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Indonesia Technology Excellence Awards 2025
Untuk memacu semangat para siswa, Om Hen juga menampilkan sejumlah liputan aktual dari Max FM dan Metro TV sebagai contoh bagaimana jurnalis bekerja membaca fakta dari berbagai sudut pandang. Menurutnya, kemampuan menyimak fakta dengan cermat menjadi kunci sebelum menulis opini yang kuat.
Ia menambahkan, di tengah derasnya arus informasi saat ini, siswa harus memiliki daya kritis dan kemampuan memilah sumber yang akurat serta terpercaya. “Kritis itu bukan berarti curiga, tapi cermat dalam menilai informasi,” katanya.
Om Hen juga menjelaskan bagaimana Max FM, sebagai radio lokal, terus beradaptasi di era digital. Melalui website dan media sosial, Max FM kini menyajikan konten multi-platform tanpa meninggalkan etika jurnalistik. Hal ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi siswa dalam menulis dan mengekspresikan pendapat secara bertanggung jawab.
Sementara itu, Oris Goti dalam paparannya menegaskan bahwa berpikir kritis dan menulis etis adalah dua sayap yang bisa membawa generasi muda menuju Indonesia Cerdas. Ia mengapresiasi SMP Andaluri yang masih mempertahankan tradisi mading di sekolah, meski era digital terus berkembang.
Baca juga:
Haru dan Sukacita, Penyandang Disabilitas Sumba Timur Doakan Kebaikan untuk Golkar
Menurut Oris, keberadaan mading membantu siswa tetap fokus dan tidak mudah teralihkan. “Membaca di gadget memang cepat, tapi seringkali terganggu notifikasi. Di mading atau buku, kita bisa membaca lebih tenang dan menyerap isi tulisan dengan baik,” jelasnya.
Ia juga memaparkan teknik dasar menulis opini, mulai dari membuat kerangka berpikir hingga menyusun argumen. Menurutnya, berpikir kritis dan menulis etis adalah pegangan penting di tengah banjir informasi yang sering membingungkan masyarakat.
“Dengan sayap berpikir kritis dan menulis etis, siswa bisa menjadi pelopor Indonesia Cerdas — generasi yang mampu berpikir jernih dan menulis dengan tanggung jawab,” ujarnya.
Selain ketelitian dan kejujuran dalam menyimak fakta, Oris menekankan pentingnya sikap rendah hati dalam menulis. Opini, katanya, bukan untuk memaksa orang mengikuti pendapat kita, tetapi untuk mengajak mereka berpikir bersama.
Baca juga:
Kami Merasa Diperhatikan: Sambutan Hangat Warga untuk Pasar Murah HUT Golkar
Pihak sekolah menyambut positif kegiatan ini. Guru dan Kepala Sekolah SMP Katolik Anda Luri menyatakan komitmennya untuk terus membina kemampuan berpikir kritis dan menulis etis di kalangan siswa.
Lokakarya ini menjadi momentum berharga bagi para pelajar SMP Katolik Anda Luri untuk belajar menjadi penulis muda yang tidak hanya pandai merangkai kata, tetapi juga bijak dalam berpikir dan beretika. [MaxFMWgp]
