
MaxFM Waingapu, SUMBA – Sabtu, 20 September 2025, menjadi hari bersejarah bagi Kabupaten Sumba Timur dan Pulau Sumba secara keseluruhan. Pada hari ini, dideklarasikan sebagai Hari Keadilan Ekologis Sedunia yang digagas oleh WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) bersama 529 organisasi masyarakat sipil. Momen bersejarah ini ditandai dengan peresmian Tugu Keadilan Ekologis Dunia di Taman Sandalwood, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga:
Mengapa Pendapatan dan Tunjangan DPRD Sumba Timur Perlu Ditinjau?
Acara penetapan ini merupakan bagian dari rangkaian Pekan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XIV WALHI 2025. Turut hadir memberikan dukungan Ketua Dewan Perwakilan Daerah DPD RI Sultan Baktiar Najamudin beserta tiga senator asal NTT, menandakan pentingnya peristiwa ini di tingkat nasional.

Kegiatan bertaraf nasional ini dihadiri oleh sekitar 700 peserta yang datang dari seluruh penjuru Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, yang mewakili 529 organisasi masyarakat sipil. Kehadiran perwakilan dari luar negeri juga turut menyemarakkan acara. Peristiwa ini mengirimkan pesan kuat kepada dunia tentang pentingnya keadilan ekologis, sebuah pesan yang lahir dari Pulau Sumba dengan pandangan spiritual Marapu-nya.
Baca juga:
Peserta PNLH 2025 Desak Negara Akui dan Lindungi Perempuan Korban Krisis Iklim
Usai peresmian tugu, semangat perayaan diekspresikan melalui Karnaval Keadilan Ekologis Dunia yang meriah. Karnaval yang ramai diikuti oleh peserta dari seluruh Sumba, mulai dari pelajar SMP, SMA, hingga masyarakat umum ini, menyusuri ruas jalan dari Taman Sandalwood menuju Lapangan Pahlawan Waingapu, diawali dengan parade puluhan kuda sandalwood menambah semarak jalannya karnaval.
Rangkaian acara tidak berhenti sampai di sana. Lapangan Pahlawan Waingapu akan terus hidup dengan “Panggung Rakyat” yang dimulai pukul 18.30 WITA. Masyarakat akan dihibur oleh deretan penampilan menarik, seperti Jackson, Domi Kodi, Ata Ratu, Wunang Blood, teatrikal, dan pembacaan puisi.
Baca juga:
Bupati Sumba Timur Jawab Kerisauan Warga Terkait Rencana Pembangunan Tambak Udang Raksasa

Pada pukul 19.30 WITA, acara inti berupa Deklarasi Keadilan Ekologis akan dibacakan. Malam itu juga akan dimeriahkan oleh penampilan Nugie, Methosa, Marapu Band, dan Kosakata, serta pengumuman pemenang lomba Kuadja Manula, Drum Band, dan Karnaval Budaya.
Baca juga:
Sumba dan 7 Segi Peradaban Jadi Rujukan Pemulihan Indonesia
Melalui peresmian tugu dan seluruh rangkaian acara ini, WALHI dan seluruh elemen masyarakat menyuarakan seruan bersama bahwa semua warga negara wajib menjaga lingkungan hidup dan ekosistemnya untuk mewujudkan keadilan yang berkelanjutan. [MaxFMWgp]








