MaxFM Waingapu, SUMBA – Kubur megalitik dari batu-batu besar yang ada di Kampung Praiyawang Rende, Kecamatan Rindi Kabupaten Sumba Timur memilik banyak cerita dibaliknya.
Salah satu batu kubur yang berada di Tengah kampung Praiyawang dikenal dengan nama Watu Mbeni yang bisa diartikan sebagai batu yang marah atau batu yang mengamuk.
Tokoh adat Kampung Praiyawang Umbu Makambombu, menjelaskan Watu Mbeni diambil dari gunung batu yang jaraknya sekitar dua kilometer dari Kampung Rende (Praiyawang), kemudian ditarik hingga lokasinya saat ini di tengah Kampung Praiyawang.
“Batu ini ditarik dari lokasi potong bantu ke Kampung Praiyawang sekitar tahun 1940-an dan saat batu dirarik di ada kejadian di lokasi tertentu sekitar 60 orang meninggal saat batu ini ditarik dan menimpa pekerja,” jelas Tokoh adat Kampung Praiyawang Umbu Makambombu kepada MaxFM, Senin (17/06/2024).
Tokoh adat Kampung Praiyawang Umbu Makambombu menambahkan, bisa jadi saat batu ditarik terlalu cepat sehingga tidak bisa dikendalikan dan menimpa pekerja sehingga meninggal.
“Saat kejadian yang memakan korban jiwa itu situasinya kacau, warga berpencar mencari jalannya masing-masing dan suasananya waktu itu kelam,” tambah tokoh adat Kampung Praiyawang Umbu Makambombu.
Cerita kejadian itu yang sesungguhnya sepeti apa tidak ada yang menelusurinya, tokoh adat dan orang tua yang tahu persis kejadiannya sudah tidak ada semuanya.
Masih kata Umbu Makambombu, hingga saat ini di kuburan Watu Mbeni ini ada 4 jenasah. [HD]