MaxFM WAINGAPU – Aliansi masyarakat yang mendorong penyelidikan ulang penyebab meninggalnya Axi Rambu Kareri Toga (16) di Toko CK2 turun ke jalan Jumat (08/03/2024).
Ratusan massa yang tergabung dari beragam organ ini mendatangi Kantor Bupati Sumba Timur, Kantor DPRD Kabupaten Sumba Timur dan juga Polres Sumba Timur.
Massa yang datang mayoritas mengenakan pakaian berwarna hitam tanda duka atas meninggalnya Axi Rambu Kareri Toga pada Kamis (18/01/2024) silam.
Polres Sumba Timur kemudian berkesimpulan penyebab meninggalnya Rambu Axi dikarenakan gantung diri di kamar mandi sesuai dengan rekaman CCTV Toko CK2 yang diterima polisi.
Namun Aliansi Aksi untuk Axi menilai ini pernyataan yang terlalu cepat sehingga meminta dilakukan penyelidikan ulang secara menyeluruh, termasuk melakukan autopsi terhadap jenazah almarhumah.
Autopsi kemudian dilakukan oleh ahli forensik, dr. Edy Hasibuan di rumah almarhumah, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (30/01/2024).
Namun hingga kini belum ada kejelasan hasil autopsi tersebut sehingga mendorong Aliansi Aksi untuk Axi kembali turun ke jalan mempertanyakan kelanjutan prosesnya.
Sayangnya setelah bertemu dengan Asisten 1 Setda Kabupaten Sumba Timur, massa aksi tidak menemukan satupun anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur di kantor DPRD.
Karenanya, massa aksi merasa kesal sampai dengan menyegel gedung wakil rakyat tersebut.
“Kami kecewa dengan para anggota DPRD yang merupakan wakil rakyat namun tidak berada di rumah rakyat sehingga kami menyegel kantor ini,” tegas koordinator Aksi untuk Axi, Umbu Pajaru Lombu.
Selanjutnya massa aksi melakukan longmarch ke Kantor Polres Sumba Timur yang berada di Jalan R. Soeprapto, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur.
Setibanya di depan Polres Sumba Timur, massa aksi diterima Wakapolres Sumba Timur, Kompol Muhamad Arif Sadikin dan menjelaskan pihak kepolisian juga masih menunggu hasil dari dokter forensik dan patologi anatomi terkait hasil autopsi tersebut.
Kompol Muhamad Arif Sadikin juga menjelaskan saat ini Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar Widyadharma Lukman sedang berada di Kupang untuk mengikuti serangkaian kegiatan, termasuk dengan mengecek hasil autopsi ke rumah sakit.
Walau demikian, penjelasan ini tidak diterima dan bahkan meminta Wakapolres Sumba Timur untuk melakukan panggilan video dengan Kapolres Sumba Timur agar memberikan penjelasan kepada massa aksi.
Permintaan ini jelas ditolak oleh Wakapolres karena dirinya sudah berkomunikasi terlebih dahulu dengan Kapolres dan hasilnya masih menunggu dari dokter ahli forensik.
Walau demikian, Kompol Arif Sadikin menegaskan, berdasarkan informasi yang diterima dari Kapolres Fajar, hasil autopsi nya akan dibawa langsung dr. Edy Hasibuan ke Waingapu.
“Hasil dari autopsi itu akan dijelaskan langsung oleh dr. Edy Hasibuan,” ungkapnya.
Massa aksi sempat berniat menduduki Polres Sumba Timur, namun setelah satu jam kemudian, massa aksi menerima penjelasan Wakapolres dan akhirnya membubarkan diri.
Dari pantauan MaxFM ayah dari Almarhumah Rambu Axi Kareri Toga yakni Gerson Nggiku Loda, kaka perempuannya Lusia Rambu Joru Siaka dan kaka laki-laki Yafet Umbu Sau Panai datang dari Sumba Tengah dan ikut dalam barisan demonstrasi dan di depan Polres Sumba Timur, Gerson Nggiku Loda ayah dari almarhumah juga menyampaikan tuntutan agar hasil autopsi anaknya bisa segera keluar.(TIM)