MaxFM WAINGAPU – Pemerintah Kabupaten Sumba Timur terus menggalakkan pengembangan sorgum di lahan-lahan pertanian warga.
Langkah ini dilakukan Pemkab Sumba Timur sebagai tindak lanjut dari penetapan pemerintah pusat yang menjadikan Kabupaten Sumba Timur sebagai salah satu food estate sorgum.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sumba Timur, Nicolas Pandarangga kepada MaxFM Waingapu melalui siaran langsung Instagram, Rabu (08/03/2023).
Dijelaskannya pengembangan sorgum di Kabupaten Sumba Timur dilakukan Pemkab Sumba Timur bersama masyarakat dengan dukungan dari Pemprov Nusa Tenggara Timur dan juga pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.
Hal ini dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan nasional terjaga ditengah krisis pangan dunia yang salah satunya diakibatkan oleh perang Rusia-Ukraina.
“Kita tahu bersama bahwa Rusia-Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum terbesar dunia dan saat ini jadi terganggu akibat adanya perang kedua negara,” jelasnya.
Karenanya langkah pemerintah melakukan pengembangan sorgum ini adalah untuk memastikan ketahanan pangan masyarakat tersedia dari dalam negeri.
Bahkan menurutnya di Kabupaten Sumba Timur saat ini pihaknya terus menjajaki lahan potensial sorgum yang ditargetkan antara 15 hingga 17 ribu hektare.
“Sorgum bukan tanaman baru di Sumba Timur sehingga tidak perlu terlalu ragu, tinggal digalakkan kembali secara bersama,” ungkapnya.
Mengenai peluang pasarnya mantan Kepala Dinas Transnaker Kabupaten Sumba Timur ini dijelaskan pembeli sorgum secara nasional selalu tersedia, yang membutuhkan jumlah yang besar hingga masih belum mampu dipenuhi petani sorgum.
Karena itu, Nicolas Pandarangga meminta masyarakat untuk tidak ragu ikut menanam dan mengembangkan sorgum di lahan pertanian yang tidak dimanfaatkan selama ini.
“Sorgum bisa juga dikonsumsi sendiri sebagai sumber pangan keluarga sehingga tidak perlu ragu juga,” tandasnya. (TIM).