MaxFM WAINGAPU – Pemerintah Kabupaten Sumba Timur berhasil meraih rekor MURI dalam penyelenggaraan Festival Jungga 2022 yang dilaksanakan di Bukit Tenau, Desa Persiapan Tenau, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (17/12/2022).
Rekor MURI ini diraih Pemkab Sumba Timur setelah berhasil menghadirkan 250 pemain musik tradisional Jungga yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Timur.
Hal ini diungkapkan Direktur Marketing MURI, Ignasius Awan Rahargo kepada awak media usai menghadiri dan menyerahkan langsung piagam Rekor MURI kepada Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing.
Dijelaskannya rekor MURI yang diterima Pemkab Sumba Timur karena dari segi jumlah pemain musik Jungga kali ini adalah yang terbanyak yakni sebanyak 250 pemusik Jungga.
Ignasius menambahkan ini menunjukkan bahwa musik Jungga tidak lagi menjadi alat musik tradisional melainkan sudah menjadi alat musik dunia sehingga kegiatan pengenalan musik Jungga harus terus ditingkatkan ke semua kalangan.
Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing menambahkan ini merupakan kegiatan pertama dengan menghadirkan pemusik Jungga dalam jumlah yang banyak yakni sembilan maestro Jungga ditambah 241 pemusik Jungga pemula.
Karena itu kegiatan-kegiatan serupa yang akan menampilkan pemusik Jungga akan terus diselenggarakan agar suatu saat nanti alat musik Jungga bisa sepopuler gitar di seluruh dunia.
“Hari ini kita sudah mulai dan akan terus kita lakukan untuk membawa Jungga ke kancah dunia, dan saya percaya bersama kita bisa,” tegasnya.
Anggota DPRD Provinsi NTT, Yunus Takandewa yang ikut menyaksikan Festival Jungga 2022 di Bukit Tenau menegaskan apa yang sudah dilakukan Pemkab Sumba Timur ini merupakan sebuah langkah maju dalam memperkenalkan musik Jungga kepada dunia.
Sebab sebagai orang Sumba Timur, Yunus mengaku alat musik Jungga baginya semasa kecil hanyalah alat musik bagi kelompok tertentu saja sehingga tidak bisa dimainkan oleh semua kalangan.
Namun dengan langkah Pemkab Sumba Timur menyelenggarakan Festival Jungga 2022 ini membuka persepsi baru tentang alat musik Jungga bagi masyarakat Sumba dan dunia sehingga ke depan bisa menjadi lebih baik.
“Saya sampai harus menunda pulang ke Kupang untuk menyaksikan sendiri Festival Jungga ini dan luar biasa sehingga harus ada kegiatan-kegiatan lanjutan ke depan agar Jungga makin mendunia,” tandasnya.(ONI)