Scroll to Top
Dinas P dan K NTT Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru di Sekolah
Posted by maxfm on 20th Februari 2022
| 1202 views
Kepala Dinas P dan K Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd. saat panen jagung di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT [Foto: Dinas P & K NTT]

MaxFM, Waingapu – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Provinsi NTT ikut mendorong pertumbuhan ekonomi baru di sekolah-sekolah.




Pertumbuhan ekonomi baru ini dilakukan dengan cara mendorong pihak sekolah, para siswa hingga orang tua siswa untuk menggarap lahan-lahan pertanian milik sekolah yang dibiarkan tidur selama ini.

KepalaDinas P dan K Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd. menyampaikan hal ini saat diwawancarai Radio Max 96.9 FM, Jumat (18/2/2022). Dijelaskannya pemanfaatan lahan-lahan sekolah ini untuk menanam jagung program TJPS.



Menurutnya dengan mengoptimalkan lahan-lahan pertanian yang tidak pernah digarap selama ini akan sangat membantu dalam menggerakkan roda ekonomi baru di lingkungan sekolah.

“Kita mau ubah konsep berpikir selama ini bahwa sekolah itu ada beban ekonominya, sekarang dari sekolah harus menghasilkan uang untuk kepentingan sekolah bahkan untuk keluarga,” tegasnya.




Linus Lusi menegaskan banyak SMK yang memiliki lahan pertanian namun hanya sekedar digunakan untuk lahan praktek untuk menyelesaikan kurikulum, saat ini harus benar-benar dimaksimalkan untuk dapat menghasilkan uang.

“Sudah 805 dari 935 sekolah SMA/SMK/SLB di seluruh NTT yang sudah kami (Dinas P dan K Provinsi NTT) kunjungi dan responnya sangat bagus untuk optimalisasi lahan pertanian sekolah maupun lahan orang tua dengan menanam jagung,” ungkapnya.

Terkait kerja sama denan dinas terkait, Linus Lusi mengungkapkan program TJPS merupakan program Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi NTT. Namun ini adalah bagian dari kolaborasi pembangunan di NTT sehingga semua sektor termasuk pendidikan ikut mendorongnya.



“Ada juga Dinas PUPR dengan alat beratnya untuk membuka lahan pertanian dan juga Dinas Perdagangan untuk pemasaran hasil panen jagung di lahan-lahan sekolah nantinya” tegasnya.

Diharapkannya dengan pola ini anak-anak skeolah khususnya anak SMK tidak lagi hanya memiliki keterampilan dasar untuk menyelesaikan kurikulum pendidikan yang ada namun juga dengan kemampuan mengolah lahan pertanian untuk membangun habitus baru ekonomi dari lingkungan sekolah.(TIM).

Show Buttons
Hide Buttons