Scroll to Top
Petani Padi Lewa Tidahu Terancam Gagal Panen
Posted by maxfm on 30th Januari 2022
| 1875 views
Kondisi padi di belakang rumah Bernadus Ng. Nggiku, Desa Uma Manu Kecamatan Lewa Tidahu [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM, Waingapu – Sudah dua bulan terkahir petani sawah di Desa Uma Manu Kecamatan Lewa Tidahu Bernadus Ng. Nggiku berusaha mendapat pupuk untuk sawahnya tetapi tanpa hasil.




Kebutuhan sawahnya sekira 2 hektar setara 8 karung pupuk NPK Ponsca tidak bisa dipenuhi, akibatnya sawah yang ada dibelakang rumahanya di desa Uma Manu sudah terlihat kuning, kata Bernadus tanaman padi di sekitar urmahnya sudah tidak ada harapan karena tidak dirinya tidak bisa memberikan pupuk.

Bernadus Ng. Nggiku mengaku lahan padinya selain di desa Uma Manu juga ada di Desa Lakambela Kecamatan lewa, kondisinya sama, belum diberikan pupuk.

Dari pantauan MaxFM terlihat padi yang ditanam dibelakang rumahnya kuning dan kurus, tidak sehat, menurut pengakuan Gerard dirinya pasrah karena kemungkinan besar dirinya akan gagal panen padi di dua lokasi sawah.



Kesulitan mendapatkan pupuk untuk padi di sawah juga disampaikan Lukas, petani padi di desa Uma Manu Lewa Tidahu. Menurut Lukas, dirinya sudah berusaha mencari pupuk ke Lewa, tetapi sia-sia karena tidak bisa membeli pupuk di Lewa.

“Meskipun saat kita pergi ke toko yang jual pupuk di Lewa dan kita melihat pegawainya ambil pupuk, turun pupuk dari truk dan bawa ke toko, tetapi dirinya dan banyak petani lain tidak bisa membeli, kata orang toko pupuk yang ada sudah jatahnya petani lain,” jelas Lukas, Jumat (28/01/2022).




Masih kata Lukas, kadang antrian petani di toko yang mau beli pupuk bisa sampai 50 orang lebih, dan tetap sulit bisa bawa pulang pupuk ke desanya. Lukas mengaku petani dari Kecamatan Lewa Tidahu mengambil jatah pup[uk di Lewa, sedangkan petani dari Lewa saat ini mengambil jatah pupk hingga ke Waingapu.

“Kadang karena kami sangat membutuhkan pupuk, mau apa dikata bila ada kawan petani atau siapa saja yang menjual pupuk NPK Ponssca dengan harga Rp250Ribu per sak sekalipun tetap kami beli mengingat modal yang sudah dikeluarkan untuk kerja awal mempersiapkan lahan dan menanam, dari pada padi rusak mending kalau bisa beli pupuk di kawan lai meski harganya tinggi masih bisa menolong padi yang ditanam dan kalaupun rugi, rugi sedikit saja, dibading sama sekali tidak panen,” tambah Lukas.

Padi di Sawah Lukas Desa Uma Manu Kec. Lewa Tidahu sudah mau keluar mayang tetapi belum diberikan pupuk [Foto: Heinrich Dengi]



Situasi petani kesulitan pupuk saat ini dibenarkan Kepala Dinas (Kadis) Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTH) Sumba Timur Oktavianus Mbaku Muku. Saat diwawancara MaxFM di acara Warga Bicara Sabtu (29/01/2022) Kadis PTH Sumba Timur mengatakan situasi ini bukan hanya situasi di Sumba Timur saja, tetapi juga dialami Secara Nasional.

“Persoalan pupuk ini dialami juga oleh daerah lain karena masing-masing wilayah sudah diberikan kuota pupuk oleh pemerintah pusat, baik provinsi maupun kabupaten kota, jelas Kadis PHT Sumba Timur, Oktavianus Mbaku Muku.




Dalam persoalan pupuk ini tambah Oktavianus Mbaku Muku petani harus memperhatikan aturan main yang sudah disampaikan sejak lama, yakni kelompok tani maupun pribadi harus sudah menyampakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok RDKK Pupuk Bersubsidi.

“Kelompok tani atau pribadi harus sudah menyusun RDKK Pupuk Bersubsidi dan memasukkannya dalam sistim, baru bisa dilayani pupuk bersubsidi, kalau belum ada RDKK pasti tidak terlayani karena tidak ada datanya di sistim, tambah Oktavianus Mbaku Muku.




Masih kata Oktavianus Mbaku Muku, bila kelompok tani sudah menyusun RDKK dan telah diimput ke sistim maka secara mudah kelompok tani akan dilayani pupuk, seperti kelopok tani dari Lewa Kondamara yang dilayani pupuk hingga 30 ton baru-baru ini.

Terkait dengan toko yang melayani pupuk bersubsidi bagi petani di Sumba Timur, Oktavianus menjelaskan sebelumnya da 4 toko, 2 toko di Lewa dan 2 toko di Waingapu tetapi saat ini tinggal 2 toko yang melayani pupuyk bersubsidi, 1 toko di Kecamatan Lewa dan 1 toko di Waingapu dan pemilihan penyalur pupuk bersubsidi di Sumba Timur tergantung distributor pupuk dari Kupang. (HD)

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons