MaxFM, Waingapu – Yayasan Wali Ati (Yasalti) Waingapu Sumba Timur melakukan pendataan terhadap anak-anak penyandang disabilitas yang ada di tiga kecamatan wilayah pelayanan Yasalti di Kabupaten Sumba Timur untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19. Hasilnya 2.000 penyandang disabilitas terdata dan dalam waktu dekat akan segera diberikan pelayanan vaksinasi Covid-19.
Direktur Yasalti, Ninu Rambu W. Lodang menyampaikan hal ini dalam talkshow bersama Radio MaxFm Waingapu, Kamis (18/11/2021), acara talkshow ini didukung OHANA Indonesia. Dijelaskannya pendataan penyandang disabilitas untuk pemberian layanan vaksinasi Covid-19 ini merupakan kerja sama Yasalti Waingapu dengan Yayasan Ohana Yogyakarta untuk meningkatkan pelayanan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas.
Menurutnya langkah ini diambil karena walau saat ini prosentase pelayanan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur sudah diatas 50 persen, penyandang disabilitas yang sudah mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19 masih sangat sedikit. Karena dari 754 anak penyandang disabilitas yang menjadi binaan Yasalti hingga saat ini baru sekitar 100 orang yang sudah mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19.
Dijelaskannya permasalahan yang dihadapi para penyandang disabilitas saat ini cukup beragam hingga belum bisa mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19. Diantaranya masih ada keraguan dari para orang tua akan kemungkinan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) karena adanya penyakit lain yang diderita anak penyandang disabilitas, kesulitan penyandang disabilitas menjangkau tempat pelayanan vaksin, hingga adanya informasi yang tidak benar mengenai adanya chip tertentu dalam vaksin Covid-19.
“Kalau orang sehat saja kesulitan dapat vaksin, bagaimana dengan kami yang dalam kondisi (difabel) seperti ini,” ungkap Rambu Ninu menguraikan keluhan para difabel saat di tanya mengapa belum mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19.
Padahal menurutnya pengutamaan pelayanan kesehatan termasuk dengan pelayanan vaksinasi Covid-19 kepada kaum disabilitas sudah jelas diatur dalam peraturan presiden (Perpres) nomor 53 tahun 2021, tentang kelompok prioritas penerima layanan kesehatan yakni perempuan, anak, penyandang disabilitas dan masyarakat adat.
“Makanya kami dari Yasalti bekerja sama dengan Yayasan Ohana Yogyakarta untuk memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak penyandang disabilitas saat ini,” ungkapnya.
Menurutnya pelayanan vaksinasi Covid-19 kepada kaum disabilitas menjadi penting karena kaum difabel merupakan kelompok yang rentan terhadap penyebaran Covid-19 sebab kaum difabel dalam keterbatasan yang mereka miliki membuat mereka seringkali membutuhkan bantuan orang lain dalam beraktivitas dan hal itu menjadikan kaum difabel menjadi rentan untuk terpapar Covid-19.
“Dalam aktivitas kaum difabel yang membutuhkan bantuan orang tua, atau keluarga pasti jarak aman tidak bisa dijaga sehingga mereka (kaum difabel) menjadi rentan,” ungkapnya.
Perempuan berkacamata ini menguraikan upaya untuk menciptakan kekebalan komunitas dari percepatan pelayanan vaksin bagi masyarakat ini memang tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja yakni pemerintah. Karena itu semua elemen masyarakat harus ikut memberikan sumbangsih dukungan kepada langkah pemerintah ini sehingga target pelayanan vaksin bisa segeta tercapai dan kehidupan masyarakat bisa kembali berjalan normal.
Rambu Ninu juga berharap melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur dalam kurun waktu sepekan terakhir sehingga menempatkan kembali Kabupaten Sumba Timur dalam zona hijau penyebaran Covid-19 tidak boleh membuat aktivitas masyarakat menjadi terlalu terbuka tanpa pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes) karena dapat memicu kembali terjadinya penyebaran baru Covid-19.
“Semoga kita semua tetap patuh melaksanakan Prokes dan bagi yang belum mendapatkan pelayanan vaksinasi bisa ikut ambil bagian di tempat-tempat pelayanan vaksinasi sehingga bisa segera sampai batasan terciptanya kekebalan komunitas,” tandasnya.(TIM)