Scroll to Top
Kapolda NTT Apresiasi Tim Dokter
Posted by maxfm on 25th November 2021
| 1190 views
Kapolda NTT saat memantau pelaksanaan vaksin di Polres Sumba Timur. (FOTO: ONI)

MaxFM, Waingapu – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Lotharia Latif mengapresiasi kinerja tim dokter dan vaksinator yang terus melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Kapolda berharap tingkat vaksinasi di Sumba Timur bisa segera mencapai batas minimal terciptanya kekebalan komunitas.

“Terima kasih ya dokter dan teman-teman Nakes (tenaga kesehatan) yang sudah mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Polres ini,” jelas Lotharia di meja skrining dokter, saat memantau kegiatan vaksinasi di gerai vaksin Covid-19 Polres Sumba Timur, Selasa (24/11/2021).




Selanjutnya Kapolda NTT yang didampingi Ketua Bhayangkari Daerah NTT, Ny. Lotharia Latif, Kabid Propam Polda NTT, Kombes Pol Dr. Dominicus Yempormanse dan sejumlah perwira Polda lainnya memantau jalannya pelayanan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan vaksinator dan membagikan paket kasih kepada perwakilan kaum difabel yang ikut difasilitasi untuk menjadi bagian dalam kegiatan vaksinasi kali ini.

Kepada wartawan usai memantau kegiatan vaksinasi, Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif menegaskan kegiatan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan Polri untuk mendukung pemerintah mewujudkan kekebalan komunitas bagi masyarakat terhadap Covid-19.

“Polri dan TNI selalu siap mendukung pemerintah untuk meningkatkan capaian vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan komunitas terhadap Covid-19,” ungkapnya.

Lotharia mengapresiasi Polres Sumba Timur yang bersama dengan TNI dan pemerintah Kabupaten Sumba Timur sudah terus melakukan kegiatan vaksinasi Covid-19 sehingga saat ini prosentase capaian vaksin dosis pertama sudah mencapai 53,68 persen per Selasa (23/11/2021) sehingga diharapkannya dengan kegiatan vaksinasi yang terus dilakukan bisa makin mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas terhadap Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur.




“Semoga bisa makin cepat terbentuk kekebalan komunitas nya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Propam Polda NTT, Kombes Pol Dr. Dominicus Yempormanse dalam arahannya kepada anggota Polres Sumba Timur di lapangan apel Polres Sumba Timur menegaskan kehadiran anggota Polri di tengah masyarakat adalah untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat dan bukan sebaliknya.

Karena itu kepada anggota Polri lingkup Polres Sumba Timur dan jajarannya diminta untuk ikut mendukung pemerintah dalam mensukseskan pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Sumba Timur, serta tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga program-program pemerintah terutama pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19 dapat berjalan maksimal.




“Sesuai dengan perintah bapak Kapolri, kita (anggota Polri) harus bisa memastikan Kamtibmas sehingga pemulihan ekonomi bisa dimaksimalkan,” tegasnya.

Kapolda NTT dan Ketua Bhayangkari Daerah NTT serahkan bingkisan kasih kepada kaum difabel. (FOTO: ONI)

Dokter Puskesmas Kanatang, dr. Nelson Awang secara terpisah mengaku kerja sama yang dilakukan Polres Sumba Timur dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur melalui Puskesmas Kanatang bukanlah yang pertama kali dilakukan saat ini. Karenanya dr. Nelson juga mengapresiasi bentuk dukungan Polres Sumba Timur terhadap program percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur.




“Ini bagian dari kerja bersama pemerintah dan Polri untuk percepatan vaksinasi sehingga kami juga berterima kasih kepada Polres Sumba Timur yang senantiasa mendukung pemerintah,” ungkapnya.

Ketua Perhimpunan Tuna Metra Indonesia (Pertuni) Cabang Sumba Timur, Robert Oktavianus Riwu (47) yang berkesempatan mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19 kali ini mengucapkan terima kasih kepada Polres Sumba Timur yang sudah memfasilitasi sejumlah kaum difabel untuk mendapatkan pelayanan vaksin.




“Kaum difabel memang masih sangat minim yang terlayani vaksin karena keterbatasan informasi maupun keterbatasan akses sehingga ini (pelayanan vaksin di Polres Sumba Timur) jelas cukup membantu kami (kaum difabel),” jelasnya.

Robert mengaku banyak kaum difabel yang belum terlayani vaksin karena beragamnya informasi yang beredar bahwa akan ada efek yang bisa sampai membahayakan sehingga dirinya juga sempat ragu untuk menerima vaksin. Namun setelah mendapatkan penjelasan dari anggota Polri, dirinya yakin untuk ikut vaksin.

“Setelah saya ikut vaksin ternyata efeknya biasa saja dan tidak seperti informasi yang tersebar,” ungkapnya.

Robert mengaku akan menjadikan pengalamannya menerima vaksin untuk menginformasikan kepada teman-teman difabel lainnya untuk bisa mengakses tempat pelaksanaan vaksin yang dekat dengan tempat tinggal mereka untuk bisa mendapatkan pelayanan vaksin.




“Saya akan sampaikan kepada teman-teman difabel untuk ikut vaksin karena tidak ada efek seperti yang banyak beredar,” tandasnya.(ONI)

Show Buttons
Hide Buttons