Scroll to Top
Unkriswina Sumba Selenggarakan Konferensi Internasional terkait Pemanasan Global
Posted by maxfm on 21st Oktober 2021
| 1417 views
Rektor Unkriswina Sumba, Dr. Maklon Kila (tengah) [Foto: Istimewa]

MaxFM, Waingapu – Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina) Sumba menyelenggarakan konferensi internasional ketiga terkait pemanasan global, biodiversity, food security dan pengetahuan lokal. Unkriswina Sumba juga mendaftarkan tiga hak kekayaan intelektual (HAKI) dalam konferensi internasional yang berlangsung selama dua hari ini.

Rektor Unkriswina Sumba, Dr. Maklon Kila kepada wartawan usai membuka konferensi internasional ketiga tahun 2021 ini menegaskan konferensi ini tidak hanya menghadirkan pembicara dari Indonesia namun juga dari sejumlah negara seperti Australia, Jerman, Jepang dan juga Belanda.



“Standar konferensi internasional itu minimal melibatkan empat negara sehingga ada juga universitas dari Timor Leste yang mengikuti konferensi ini, jadi totalnya ada 10 universitas dari lima negara,” ungkap Maklon.

Dijelaskannya kegiatan konferensi internasional ini merupakan kegiatan yang ketiga dimana pertama dan kedua Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang menjadi penyelenggaranya sedangkan konferensi internasional ketiga ini Unkriswina Sumba mendapat kesempatan untuk menjadi penyelenggara.

“Isu yang menjadi bahasan kita selama dua hari ini adalah pemanasan global, biodiversity, keamanan pangan dan pengetahuan lokal,” jelasnya.




Maklon menegaskan konferensi internasional ini juga bertujuan untuk melihat masalah pemanasan global secara lebih komprehensif sehingga masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan baru dalam menghadapi, mengantisipasi dan juga beradaptasi dengan situasi pemanasan global saat ini.

“Jadi tidak hanya dengan Covid-19 saja kita perlu adaptasi kehidupan baru, tetapi juga dengan pemanasan global,” tandasnya.

Ketua panitia pelaksana, Rambu Yetti Kalaway secara terpisah bersama project manager, Dr. Yulita Mila Pakereng menjelaskan dalam konferensi internasional ini sendiri Unkriswina Sumba mengajukan tiga pengetahuan lokal untuk didaftarkan HAKI nya agar dapat langsung memberikan dampak bagi masyarakat Sumba.

Dimana tiga pengetahuan lokal yang didaftarkan yakni aplikasi virtual toon, multiple intelegence dan kamus Lewa-Kambera. Selain itu juga ada materi presentasi yang mengangkat tenun ikat tidak hanya pada segi proses pembuatannya namun juga bagaimana memberi nilai tambah melalui pemetaan pola, hingga proses-proses teknologi sehingga kain tenun ikat Sumba makin memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Sumba.




“Kita juga berbicara mengenai bagaimana UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) bisa survive di tengah Pandemi Covid-19 saat ini,” ungkapnya.

Mengenai peserta dari kegiatan ini sendiri menurutnya hingga saat pembukaan usai, konferensi internasional yang dilakukan secara virtual ini telah diikuti oleh 853 orang atau hampir mencapai target yakni 1.000 peserta. Konferensi internasional ini sendiri tidak hanya melibatkan mahasiswa sebagai peserta melainkan juga sebagai presenter berdasarkan eksperimen-eksperimen yang sudah dilakukan bersama dengan bimbingan dosen.




“Totalnya ada 30 presenter dari unsur dosen dan dua presenter dari unsur tim kelompok mahasiswa,” jelasnya.(ONI)

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons