Scroll to Top
Masyarakat Antusias Terima Kunjungan Pangdam
Posted by maxfm on 19th September 2021
| 1164 views
Pangdam IX/Udayana menyapa warga masyarakat Translok Laindeha. (FOTO:ONI)

MaxFM, Waingapu – Masyarakat transmigrasi lokal (Translok) Laindeha, Kecamatan Pandawai antusias menerima kunjungan Pangdam IX/Udayana, Mayjend TNI Maruli Simanjuntak, Minggu (19/09/2021). Kunjungan Pangdam ini untuk melihat progres pembangunan 10 pompa hidram di area tersebut.



Dalam sapaannya kepada masyarakat setempat, Pangdam menjelaskan hingga saat ini, Kodam IX/Udayana sudah berhasil membangun kurang-lebih 150 pompa hidram di wilayah Kodam IX/Udayana yang meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Air dari pompa hidram ini juga mulai dikembangkan untuk pengembangan lahan pertanian.

Dijelaskannya pompa hidram yang sedang dibangun di Laindeha juga akan menjadi satu dari tiga pompa hidram yang dimanfaatkan untuk pengembangan lahan pertanian.

“Untuk pengolahan pertanian, di seluruh Indonesia ini (Laindeha) akan jadi yang ketiga untuk pengembangan lahan pertanian,” ujarnya.




Karenanya jenderal TNI bintang dua ini mengharapkan pemerintah daerah bisa ikut mendorong program pompa hidram ini secara lebih masif lagi ke depan, agar masalah air dan kemiskinan, hingga stunting dan masalah kesehatan lainnya di Sumba Timur bisa lebih mudah terselesaikan.

Mengenai kondisi air yang akan diangkat menggunakan 10 mesin pompa hidram dari sungai ke lahan pertanian milik warga Transmigrasi lokal (Translok) Laindeha yang masih hanya sebatas untuk pengembangan lahan pertanian, Maruli menegaskan ada teknologi penyaringan air yang bisa digunakan untuk mengolah air tersebut bisa layak minum. Karenanya yang terpenting saat ini adalah memastikan air tersebut bisa naik ke lahan pertanian warga.




“Ke depan jika pompa hidram ini bisa dikerjakan secara lebih baik, bisa dikembangkan lagi dengan teknologi yang tidak terlalu mahal agar tidak hanya membantu untuk kebutuhan pertanian, melainkan juga dimanfaatkan untuk air minum bersih,” ungkapnya.

Sementara itu Dandim 1601/Sumba Timur, Letkol Czi Dr Dwi Joko Siswanto dalam laporannya menjelaskan kehadiran pompa hidram ini disambut secara antusias oleh masyarakat Translok, karena selama ini mereka harus mencari air antara tiga hingga lima kilo meter untuk memenuhi kebutuhan air minum bersih sehari-hari, dan tidak bisa memanfaatkan lahan pertanian mereka untuk menanam pada musim kemarau.



Ketua RT 15, RW 08, Desa Laindeha, Yabu Nggala Ndima (48) secara terpisah mengakui pembangunan pompa hidram oleh TNI ini jelas akan sangat membantu mereka untuk mengolah lahan pertanian mereka saat musim kemarau, dengan menanam tanaman palawija dan juga tanaman umur panjang.

“Ada lahan 483 hekta are milik 200 kepala keluarga penghuni Translok dan masyarakat akan siap untuk mengolah lahan pertanian yang ada untuk menanam tanaman palawija, tebu hingga tanaman umur panjang,” jelas Yabu.




Yabu mengaku selama ini lahan pertanian mereka hanya bisa diolah dan ditanami pada musim penghujan, sebab jaringan pipa air yang masuk ke area Translok sudah sekitar empat tahun tidak mengalir, sehingga mereka harus berjuang untuk mendapatkan air minum bersih dan kebutuhan harian lainnya sampai ke sumber mata air yang berjarak antara tiga sampai lima kilo meter.

“Kalau musim kemarau kami tidak bisa tanam apa-apa. Tetapi jalau pompa hidram ini bisa naikkan air ke lahan pertanian kami, pasti kami akan menanam berbagai tanaman dan lahan pertanian kami tidak kering seperti sekarang,” ungkapnya.



Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si. pada kesempatan tersebut menegaskan air yang diangkat menggunakan pompa hidram ini dijamin akan digunakan oleh masyarakat secara maksimal. Karena masyarakat memang selama ini merindukan akan tersedianya air agar mereka bisa mengolah lahan pertanian mereka secara maksimal.

“Saya jamin tidak akan ada masalah setelah air ini naik ke lahan pertanian masyarakat,” tegasnya.(ONI)

Show Buttons
Hide Buttons