Scroll to Top
Posko Bersama SOPAN Sumba, Distribusikan 1.039 Paket Bantuan
Posted by maxfm on 16th Mei 2021
| 1436 views

MaxFM, Waingapu – Bencana alam Siklon Tropis Seroja yang terjadi pada tanggal 04-05 April 2021 mengakibatkan bencana banjir dan bencana angin (badai) di beberapa wilayah NTT di Kabupaten Sumba Timur. Dampak dari bencana tersebut menimbulkan kerugian masyarakat diantaranya kerusakan dan kehilangan rumah, isi rumah, kerusakan lahan pertanian, tanaman umur panjang dan tanaman hortikultura dan fasilitas-fasilitas umum.




Menanggapi bencana tersebut, Lembaga Solidaritas Perempuan dan Anak (SOPAN) Sumba bekerja sama dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Waingapu, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Waingapu dan Himpunan Mahasiswa Selatan (HIMAS) Waingapu, mendirikan Posko Tanggap Bencana. Posko tersebut bergerak untuk membantu warga terkena dampak bencana alam. Dalam proses pendataan dan pendistribusian logistik kepada korban bencana, posko bersama berbasis NIK atau Kartu Keluarga yang dimulai sejak tanggal 6 April 2021 hingga saat ini berhasil mendistribusikan 1.039 paket donasi.

Hal ini disampaikan dalam jumpa pers yang dilakukan Posko Bersama Sopan, yang rilisnya diterima MaxFm melalui pesan WhatsApp, Sabtu (15/5/2021). Siaran pers ini ditandatangani bersama oleh perwakilan dari masing-masing lembaga yakni Sarimita Andani Ataambu (SOPAN Sumba), Aditonis Makambombu (GMNI Waingapu), Hendrikus H.L Manu (PMKRI Waingapu), Kristian P. Ringu (HIMAS Waingapu) dan Koordinator Posko, Paulus Kamulung, tertanggal 14 Mei 2021.



Terkait wilayah distribusi, diuraikan bahwa paket bantuan ini didistribusikan ke sembilan kecamatan yang menyebar di 13 desa dan 11 kelurahan terdampak. Paket bantuannya sendiri berupa bahan makanan dan suplemen (beras, mie instant, sayuran, sereal, telur ayam, minyak goreng, ikan kaleng, gula, kopi instant, teh), sandang (pakaian layak pakai dan baru untuk bayi hingga lansia, sepatu, sandal, tas, bed cover), peralatan mandi (sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci, sampo), bahan bangunan untuk perbaikan rumah (seng, paku, kayu usuk) serta dukungan relawan memperbaiki rumah warga, peralatan memasak (panci, dandang, sutel, sendok, gelas, piring), dukungan khusus bagi petani yang padinya terendam berupa terpal, obat-obatan ringan (minyak telon, minyak kayu putih), kebutuhan khusus perempuan, anak/bayi dan lansia (pembalut, popok bayi dan dewasa, celana dalam anak perempuan dan anak laki-laki, celana dalam perempuan dewasa, bed cover, susu anak, biscuit anak dan biscuit ibu hamil, permen).




“Posko bersama kami mengembangkan strategi pendataan warga yang terkena dampak bersamaan dengan pendistribusian donasi. Relawan kami mengidentifikasi lokasi-lokasi yang terkena dampak dan menyalurkan secara langsung ke warga yang terkena dampak. Di saat yang bersamaan relawan mencatat atau mengambil foto Kartu Keluarga atau KTP warga,” tulisnya.

Selanjutnya kami membuat system database berdasarkan NIK, nama, alamat warga, jenis kerugian, keterangan lainnya: ibu menyusui, ibu hamil, lansia, bayi dan penyandang disabilitas. Untuk beberapa warga khusus kami memberikan donasi lebih dari satu kali karena kebutuhan yang khusus.



“Data yang kami dapatkan di lapangan berdasarkan donasi yang kami distribusikan tercatat ada 46 ibu menyusui, 22 ibu hamil, 84 lansia, 46 bayi dan 33 penyandang disabilitas,” lanjutnya.

Selanjutnya Posko bersama SOPAN Sumba juga merekomendasikan sejumlah hal untuk menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Sumba Timur yakni, memberikan perhatian khusus bagi perempuan (terutama ibu hamil, ibu menyusui), penyandang disabilitas, anak-anak (bayi, balita) dan lansia. Selanjutnya penyediaan air bersih dan bahan makanan (Bendungan Kambaniru yang merupakan sumber air untuk pertanian mengalami kerusakan dan berdampak pada minimnya ketersediaan beras, sayuran).




Pemerintah juga diminta memperhatikan masalah kesehatan, pemulihan ekonomi warga tersampak bencana yang kehilangan lahan pertaniannya akibat terkikis banjir, hasil pertanian yang rusak diterpa angin, ternak yang hanyut, mebeler, kios dan usaha kecil lainnya hingga perbaikan perumahan warga, perbaikan fasilitas umum/infrastruktur terutama bendungan, jembatan dan jalan, dan konseling/trauma healing.



Pemerintah juga diharapkan tetap membangun kerja sama dengan jaringan masyarakat sipil serta seluruh stakeholder lainnya, sehingga ada pendampingan lanjutan yang dilakukan secara bersama dan terarah oleh lembaga pemerintah, LSM, Gereja, kelompok masyarakat untuk pendampingan lanjutan. “Jadi semua masyarakat dapat bagian pendampingan lanjutan tanpa pendobelan atau ada yang terlupakan,” tandasnya.(TIM)

Show Buttons
Hide Buttons