MaxFM, Waingapu – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini baru sebanyak 149.220 orang yang terlayani vaksin atau sekitar 17 persen dari yang ditargetkan. Masyarakat diminta bersabar menanti hingga tersedianya vaksin dan bisa mendapatkan bagian dari program vaksinasi Covid-19.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu menyampaikan hal ini kepada MaxFm melalui sambungan telepon dengan Radio Max 96.9 Fm Waingapu, Selasa (8/5/2021). Dijelaskannya jumlah ini masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan target masyarakat yang harus menerima vaksin Covid-19.
Namun mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Provinsi NTT ini menegaskan, Dinas Kesehatan Provinsi NTT sedang terus berkoordinasi dengan pihak Bio Farma sebagai pihak ketiga yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk pendistribusian vaksin guna mempercepat proses vaksinasi di masyarakat.
Ditambahkannya sebelumnya pendistribusian vaksin dilakukan langsung oleh Kementerian Kesehatan ke dinas kesehatan provinsi dan selanjutnya diteruskan ke dinas kesehatan kabupaten/kota hingga pemanfaatan vaksin kepada sasaran. Namun saat ini sudah dilakukan oleh Bio Farma sebagai pihak ketiga.
“Dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota terus berkoordinasi agar bisa terus meningkatkan prosentasi penerima vaksin di masyarakat,” jelasnya.
Dirincikannya untuk kelompok tenaga kesehatan (Nakes) sebagai penerima vaksin kelompok pertama hingga saat ini angkanya sudah sangat baik. Karena dari 32.221 Nakes yang menjadi target, saat ini sudah terlayani sebanyak 34.047 orang atau 106 persen.
Selanjutnya untuk tahap dua dengan target kepada pelayan publik sudah terlayani sebanyak 31.507 orang atau sudah mencapai 98 persen, dan 920 lainnya tertunda pelaksanaan vaksinnya karena berbagai kondisi kesehatan.
Untuk kelompok lansia sendiri Marius menjelaskan masih berada pada angka prosentase yang paling rendah yakni baru terlayani 17.519 orang atau empat persen dari target penerima vaksin dari kelompok lansia ini sebanyak 434.409.
Karena itu koordinasi yang dilakukan oleh dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota juga dilakukan dalam rangka memastikan pelaksanaan vaksin kepada kalangan guru-guru sebagai bagian dari syarat pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas nantinya.
“Itu sudah jadi protap nya, sehingga guru-guru sudah harus dipastikan telah menerima vaksin saat pembukaan sekolah tatap muka terbatas,” tandasnya.(TIM)