MaxFM, Waingapu – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumba Timur mendaftarkan semua petugas pencacah atau petugas sensus yang akan turun melakukan pencacahan data penduduk di Sumba Timur dalam kegiatan sensus penduduk 2020 yang akan berlangsung mulai tanggal 1 hingga 30 September 2020 mendatang. Perlindungan para pencacah ini Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumba Timur bekerja sama dengan pos insurance.
Kepala BPS Kabupaten Sumba Timur, Bernhard Bisilisin menyampaikan hal ini saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (31/8/3020). Dijelaskannya perlindungan para pencacah ini dengan asuransi adalah untuk memastikan keselamatan para pencacah dalam melaksanakan tugas di lapangan selama satu bulan ke depan.
“Semua pencacah kita dan juga 12 orang Koseka (Koordinator Sensus Kecamatan) yang dari mitra kita jamin semua dengan asuransi,” urainya.
Dijelaskannya selain dilindungi dengan asuransi kecelakaan dan jiwa, BPS Kabupaten Sumba Timur juga memastikan semua petugas pencacah yang diturunkan ke masyarakat untuk mendatangi rumah-rumah penduduk di seluruh wilayah Kabupaten Sumba Timur adalah bebas gejala influenza dan juga non reaktif hasil pemeriksaan rapid test.
Untuk memastikan hal tersebut pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Imanuel Sumba untuk melakukan rapid tes terhadap 302 petugas pencacah dan juga pegawai organik dari BPS Kabupaten Sumba Timur yang akan diturunkan ke masyarakat.
“Pemeriksaan rapid tes sudah dilakukan dari kemarin (Minggu, 30/8/2020) sampai Senin, (31/8/2020). Jadi besok (Selasa, 1/9/2020) baru pegawai organik kita diperiksa rapid tes,” urainya.
Bernhard menjelaskan dalam pemeriksaan rapid tes ini pihaknya meminta tim dokter di Rumah Sakit Imanuel Sumba untuk memastikan Petugas pencacah mereka non reaktif atau negatif rapid tes sebelum diturunkan ke masyarakat, sebagai bagian dari dukungan pihaknya dalam mencegah penularan Covid-19 di Sumba Timur.
“Hasilnya ada beberapa yang reaktif sehingga kota tidak turunkan dan kita ganti. Namun jumlahnya berapa, itu rahasia tim dokter dan tidak bisa saya sampaikan,” jelasnya.
Untuk memastikan para petugas aman dalam melaksanakan tugas di lapangan, Bernhard mengaku semua petugas tidak hanya dilengkapi formulir yang harus diisi oleh masyarakat dan perlengkapan lain seperti rompi dan alat tulis. Namun setiap petugas juga dilengkapi dengan kelengkapan keamanan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah dalam rangka pencegahan penularan Covid-19.
“Petugas pencacah kita dilengkapi juga dengan face shield, sarung tangan dan hand sanitiser. Karena kita tidak mau masyarakat khawatir dengan kehadiran petugas kita,” jelasnya.
Bernhard juga menegaskan walaupun proses sensus ini berlangsung dalam situasi menjelang Pemilukada serentak tahun 2020, dimana Kabupaten Sumba Timur juga sebagai salah satu kabupaten yang akan menyelenggarakan Pemilukada, semua petugas pencacah nya dipastikan tidak memiliki hubungan dengan partai politik, sehingga masyarakat diminta untuk memberikan data sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
“Proses sensus ini juga tidak ada biayanya dari masyarakat, sehingga masyarakat jangan takut. Cukup siapkan KTP atau Kartu Keluarga agar petugas kami bisa mendapatkan data yang sesuai,” tandasnya.
Bernhard menguraikan pelaksanaan sensus penduduk ini akan berlangsung selama bulan September 2020 dan petugas sensus akan mendatangi semua rumah yang belum tercacah dalam sensus online kali lalu dan diharapkan tidak ada keluarga atau anggota masyarakat yang tidak tercacah dalam sensus kali ini.
“Petugas pencacah kita ada 302 orang ditambah dengan 28 orang Koseka yang akan bekerja selama Bulan September, jadi kita harapkan semua bisa tercacah, karena kita jamin semua kerahasiaan data individu, maupun keluarga,” urainya.
Ditambahkannya pelaksanaan sensus ini merupakan lanjutan dari pelaksanaan sensus online yang dilakukan tahun 2020. Dimana jumlah keluarga yang melaksanakan sensus online hingga tuntas di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 7.610 keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 35.487 atau 12,5 persen.(ONI)