MaxFM, Waingapu – Kecamatan Kanatang kembali masuk zona merah Covid-19 setelah terkonfirmasi satu kasus impor baru dari Solo sesuai hasil pemeriksaan laboratorium Biomolekuler RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang, Jumat (3/7/2020) lalu. Tim surveilance telah melakukan tracing kontak dan delapan orang yang terkonfirmasi sempat kontak dengan kasus 12 sudah diambil sampel swabnya dan dikirimkan ke laboratorium.
Demikian hal ini disampaikan juru bicara Gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur, dr. Chrisnawan Tri Haryantana dalam jumpa pers yang berlangsung di aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Selasa (7/7/2020). Dijelaskannya pasien positif 12 ini beralamat di Desa Kuta, Kecamatan Kanatang.
“Yang bersangkutan tidak memiliki kontak dengan pasien-pasien sebelumnya. Tetapi karena perjalanan dengan pasien 11 Sumba Timur dan pasien 04 Sumba Barat, sehingga kita lacak lalu ambil swabnya dan hasilnya positif,” jelasnya.
Dijelaskannya hasil ini diketahui setelah 28 sampel yang dikirimkan pada tanggal 1 Juli 2020 lalu ke Laboratorium Biomolekuler RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang hasilnya keluar pada Jumat (3/7/2020) dengan rincian 25 hasil negatif dan tiga hasil positif. “Dua yang positif ini merupakan kasus 09 dan kasus 11 yang masih dalam perawatan di ruang isolasi RSUD URM Waingapu,” urainya.
Selanjutnya dari 25 sampel yang hasilnya negatif tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur ini menjelaskan satu diantaranya merupakan pasien 10 Sumba Timur yang merupakan hasil negatif kedua untuk yang bersangkutan, sehingga yang bersangkutan dinyatakan sembuh dan langsung dipulangkan pada hari yang sama.
Karena itu, walau terjadi penambahan satu kasus positif yang baru di Sumba Timur, jumlah pasien yang masih dalam perawatan di ruang isolasi RSUD URM Waingapu sampai dengan saat ini tetap tiga orang, karena pada saat yang sama ada pasien yang dinyatakan sembuh dan dapat dipulangkan, walau tetap masih dalam pemantauan hingga 14 hari setelah dipulangkan.
“Kondisi semu pasien positif Covid-19 kita d ruang isolasi RSUD URM Waingapu, semuanya terpantau sehat tanpa gejala. Jadi kita pastikan penanganan di atas berjalan dengan baik agar mereka bisa segera dinyatakan sembuh dan dapat pulang,” urainya.
Selanjutnya dr. Chrisnawan menambahkan Senin (6/7/2020) pihaknya kembali mengirimkan sampel swab ke Laboratorium Biomolekuler RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang sebanyak 115 sampel yang terdiri dari tiga pasien yang positif saat ini dan 112 lainnya merupakan OTG yang memiliki kontak dengan pasien 09 dan 10 sebanyak 103 sampel, ditambah dengan satu orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru kembali ke Sumba Timur, dan delapan sampel yang memiliki kontak erat dengan pasien 12.
“Untuk yang kasus 12 kita baru kirim delapan sampel, namun ada informasi dari warga lainnya yang juga mengaku sempat kontak dengan kasus 12, sehingga akan kita kembangkan untuk pastikan semuanya kita ambil,” tegasnya.
Mengenai perkembangan data data pelaku perjalanan, ODP, PDP dan OTG di Sumba Timur, dr. Chrisnawan menambahkan pelaku perjalanan sampai dengan Senin (6/7/2020) sebanyak 6.037 orang dengan rincian 4.965 sudah selesai, sedangkan 1.072 lainnya masih sedang dipantau. Selanjutnya ODP sebanyak 181 orang, tersisa dua yang masih dipantau, PDP tidak ada penambahan dari empat kasus yang semuanya sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan, sedangkan jumlah OTG totalnya sebanyak 198 orang dan 146 orang masih dalam pemantauan, sedangkan 52 lainnya sudah selesai dan dinyatakan sehat.
Selanjutnya terkait rentang waktu pengambilan sampel antara waktu pengambilan sampel sebelumnya dengan pengambilan sampel berikutnya, Direktur RSUD URM Waingapu, dr. Lely Harakai pada kesempatan tersebut menjelaskan untuk pasien positif rentang waktunya setelah dinyatakan positif akan diambil lagi pada hari ketujuh dan hari ke-15. Sedangkan untuk Orang Tanpa Gejala dilakukan pengambilan sampel pada hari pertama dan hari ke-14.
“103 sampel yang kita kirim kembali kemarin (Senin, 6/7/2020) adalah sampel ulangan untuk OTG yang punya kontak erat dengan kasus 09, 10, dan 11, dan ini merupakn ulangan pada hari ke-14, sehingga kita berharap hasilnya semua negatif, agar mereka boleh beraktivitas kembali,” jelasnya.
Walau ada penambahan wilayah Kecamatan Kanatang yang kembali menjadi zona merah penyebaran Covid-19, jumlah kecamatan di Sumba Timur yang masuk zona merah tetap dua, karena pasien 10 yang dinyatakan sembuh adalah pasien terakhir yang bertempat tinggal di Kecamatan Kota Waingapu. Jadi saat ini Kecamatan Kota Waingapu sudah tidak lagi masuk zona merah.(TIM)