Scroll to Top
Pemprov NTT: Semua Rumah Sakit Harus Bersama Hadapi Covid-19
Posted by maxfm on 7th April 2020
| 2010 views
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu. (FOTO: ONI)

MaxFm, Waingapu – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur, (NTT) telah menetapkan semua rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta di wilayah Provinsi NTT untuk bersama-sama menghadapi dan memberikan penanganan terhadap masalah Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).

Juru bicara penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu menyampaikan hal ini melalui sambungan telepon dalam dialog interaktif bersama Radio Max FM Waingapu, Selasa (7/4/2020). Ditegaskannya semua rumah sakit pemerintah, swasta, dan juga Rumah Sakit milik TNI/Polri yang ada di Provinsi NTT, sudah ditetapkan Pemprov NTT sebagai rumah sakit rujukan, maupun rumah sakit second line, dalam melakukan penanganan yang maksimal dalam Pandemi Covid-19 saat ini.



“Saat ini kita di NTT memiliki 11 rumah sakit rujukan yakni Rumah Sakit Umum Prof. W. Z. Johannes Kupang, RSUD T. C. Hillers Maumere, RSUD Komodo Labuan Bajo, RSUD Gabriel Manek Belu, RSUD Alor, RSUD Ba’a di Rote Ndao, RSUD Sabu Raijua, RSUD Lewoleba-Lembata, RSUD Ende, RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dan juga RSUD Waikabubak Sumba Barat,” jelasnya.

Selanjutnya, mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT ini menambahkan, tidak hanya 11 rumah sakit ini yang dapat menjadi tempat perawatan bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dengan Pengawasan (PDP), atau bahkan jika nantinya ada yang berdasarkan hasil pemeriksaan Swab hidung dan tenggorokan dinyatakan positif Covid-19. Sebab sejumlah rumah sakit milik pemerintah dan rumah sakit swasta di wilayah Provinsi NTT juga sudah ditetapkan sebagai rumah sakit second line, untuk mendukung percepatan penanganan terhadap Pandemi Covid-19.

“Kita juga memiliki sejumlah rumah sakit second line yakni RSU S. K. Lerik Kupang, RSUD SoE, RSUD Kefamenanu, RSUD Betun, RSUD Larantuka, RSUD Bajawa, RSUD Ruteng, RSB Titus Uly Kupang, RST Wira Sakti Kupang, RS Siloam Kupang, dan RS Siloam Labuan Bajo. Jadi semua rumah sakit kita libatkan untuk bersama kita melawan virus Covid-19 ini,” tegasnya.

Untuk memastikan kesiapan rumah-rumah sakit ini, mantan Penjabat Bupati Manggarai ini menegaskan, Pemprov NTT sudah melakukan distribusi Alat Pelindung Diri (APD), cover all, masker, dan rapid test, ke rumah-rumah sakit rujukan maupun rumah sakit second line agar menjadi persiapan menghadapi adanya ODP yang butuh perawatan, PDP, maupun pasien positif Covid-19 nantinya.




“Untuk APD kita terima dari pemerintah pusat kita sudah distribusikan, cover all kita terima 3650 kita Distribusikan 1770, masker 11.500 yang kita terima dan sudah kita distribusikan, dan rapid rest sebanyak 2.400 yang kita terima, sudah kita distribusikan 2.060. Sedangkan Swab kit kita terima 600 dan belum kita distribusikan,” jelasnya.

Walaupun hasilnya tidak bisa diyakini dalam satu kali tes, diharapkannya pemerintah kabupaten/kota di seluruh NTT diminta agar segera menggunakan rapid tes yang sudah diterima kepada pelaku perjalanan yang berdasarkan hasil pemeriksaan termoscan di pintu-pintu masuk dan memenuhi kriteria sebagai ODP berdasarkan ketentuan WHO agar bisa dilakukan pemeriksaan darah dengan rapid tes yang ada pada pemerintah kabupaten/kota saat ini.

“Kita harapkan pemerintah kabupaten/kota bisa segera menggunakan rapid tes yang ada untuk melakukan tes, terutama kepada pelaku perjalanan yang menurut pemeriksaan awal menunjukkan gejala dan memiliki suhu tubuh diatas 38⁰C, agar kemudian dilaporkan dan bisa kita evaluasi di tingkat provinsi,” jelasnya.



Untuk memastikan semua proses pemeriksaan tidak meragukan bagi tenaga kesehatan maupun warga masyarakat, doktor jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menegaskan, saat ini Pemprov NTT sudah mengajukan ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia agar melalukan visitasi terhadap kelayakan laboratorium RSU Prof. W. Z. Johannes Kupang untuk nantinya bisa melakukan pemeriksaan swab hidung dan tenggorokan, sehingga tidak perlu lagi sampel dikirim ke Jakarta atau Surabaya.

“Kita sudah persiapkan semuanya, dan tinggal menunggu tim visitasi dari Kemenkes, sehingga kita harapkan satu hingga dua minggu ke depan, sudah bisa dilakukan tes PCR di Kupang, sehingga hasilnya bisa lebih cepat kita peroleh,” urainya.

Marius juga menambahkan, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat selalu menghimbau kepada masyarakat NTT untuk waspada namun tidak ketakutan sehingga harus sampai mengucilkan ODP, PDP, bahkan jika nantinya ada yang terdeteksi positif Covid-19. Karena ini harus dijadikan sebagai momentum untuk menunjukkan solidaritas kekeluargaan sesama warga masyarakat NTT.



“Bapak gubernur menyampaikan inilah saatnya seluruh masyarakat NTT bergandengan tangan dan merasa senasib sepenanggungan, dan solidaritas kemanusiaan diimplementasikan dimanapun di seluruh wilayah provinsi NTT. Tentu saja berdoa juga diatas segala-galanya untuk meminta kepada Tuhan menjaga NTT, Pulau Sumba, Pulau Flores, Pulau Timor, Pulau Sabu, Pulau Rote, Alor, Lembata, dan pulau-pulau lainnya di NTT ini, agar terhindar dari virus Covid-19 ini,” tandasnya.(TIM)

Show Buttons
Hide Buttons