

MaxFM, Waingapu – Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang ada di wilayah Kabupaten Sumba Timur terus menurun di Bulan April 2020. Dimana pada tanggal 1 April tercatat ada 42 ODP, kemudian menurun menjadi 39 pada tanggal 2 April dan hari ini, Jumat (3/4/2020) tercatat tersisa 36 ODP.
Hal ini terpantau dari laporan harian Posko Covid-19 Kabupaten Sumba Timur yang diterima MaxFm Waingapu, Jumat (3/4/2020) petang. Dimana untuk data per 3 April total ODP di Kabupaten Sumba Timur mencapai 58 orang, namun 11 orang dinyatakan sehat dan telah melewati masa pemantauan, sedangkan 11 orang lainnya yang merupakan warga luar Sumba Timur, sudah kembali ke daerah asal mereka.
Untuk penyebarannya, dari rilis tersebut dijelaskan 36 ODP ini tersebar di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumba Timur, dengan Kecamatan Kota Waingapu berada pada posisi pertama sebagai kecamatan yang memiliki ODP terbanyak yakni 17 orang. Kemudian diikuti oleh Kecamatan Kambera dengan lima ODP, dari luar wilayah sebanyak empat orang, Kecamatan Umalulu, Wula Waijelu dan Kanatang masing-masing dua ODP. Sedangkan empat kecamatan lainnya yakni Rindi, Nggaha Ori Angu, Tabundung dan Pandawai masing-masing satu ODP.
Data tersebut juga menunjukkan hingga Jumat (3/4/2020), Kabupaten Sumba Timur masih negatif dari penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), sehingga tidak ada pasien yang positif, bahkan untuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga tidak ada.
Walau demikian, data rilis posko Covid-19 Sumba Timur ini menunjukkan peningkatan pelaku perjalanan dari luar wilayah Sumba Timur yang terus meningkat dari hari ke hari. Dimana untuk tanggal 1 April tercatat ada 676 orang pelaku perjalanan, yang meningkat menjadi 809 orang pada tanggal 2 April dan hari ini Jumat (3/4/2020), jumlah pelaku perjalanan yang masuk ke Sumba Timur sudah mencapai 913 orang.
Juru bicara penanganan Covid-19 di Sumba Timur, dr. Krisnawan Try Haryantana menghimbau kepada masyarakat Sumba Timur untuk bisa mengisi data sesuai format yang disediakan sebagai pelaku perjalanan, terutama dari luar Provinsi NTT dan melintasi daerah-daerah terpapar Covid-19 untuk melaporkan diri agar dapat dipantau jika dalam masa kurang dari 14 hari menunjukkan gejala-gejala seperti demam, batuk kering, hingga mengalami sesak nafas.
“Kita harapkan masyarakat Sumba Timur yang baru saja bepergian ke daerah-daerah terpapar Covid-19 untuk melaporkan diri ke posko Covid-19 Sumba Timur, agar petugas kami di Puskesmas terdekat bisa melakukan pemantauan kalau ada menunjukkan gejala dalam kurun waktu kurang dari 14 hari,” jelasnya.
Diharapkannya dengan pengisian data yang jujur dari setiap pelaku perjalanan dapat memberikan kejelasan bagi pihaknya, sehingga masyarakat Sumba Timur dapat dicegah secara maksimal dari paparan Covid-19 yang sedang melanda dunia global saat ini.
Mengenai adanya laporan terkait datangnya sejumlah penumpang dari Mataram menggunakan Kapal Motor (KM) Egon, Jumat (3/4/2020), dr. Krisnawan mengaku pihaknya masih menanti data yang sedang diverifikasi oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Laut Kupang cabang Waingapu, sehingga akan dimasukkan dalam pendataan berikutnya. “Terima kasih informasinya, datanya masih direkap oleh KKP,” jelasnya.(ONI)