Scroll to Top
Instruksi Bupati Sumba Timur Tidak Ditaati
Posted by maxfm on 5th April 2020
| 1971 views
Keadaan Pelabuhan Nusantara Waingapu saat KM Egon dan kapal-kapal lain bersandar. (FOTO:ONI)

MaxFM, Waingapu – Kepala Pelni Waingapu mengaku melanggar instruksi Bupati Sumba Timur terkait larangan agar semua kapal yang berlayar ke Sumba Timur tidak boleh lagi membawa penumpang. Diakuinya instruksi Bupati ini akan dikoordinasikan dengan kepala-kepala Cabang Pelni lainnya, agar kejadian membawa penumpang ini tidak terulang kembali di pelayaran berikutnya.

Kepala Cabang PT Pelni Sumba Timur, Ilhamda menyampaikan hal ini kepada wartawan saat dikonfirmasi di halaman kantor Pelni Waingapu, Jumat (3/4/2020) mengenai sejumlah foto dan video yang menunjukkan masih adanya penumpang umum yang dibawa Kapal Motor (KM) Egon saat bersandar di Pelabuhan Nusantara Waingapu, Jumat (3/4/2020) pagi.



Menurutnya para penumpang ini memang sudah dalam pelayaran saat keluarnya instruksi Bupati Sumba Timur, sehingga tidak dapat diturunkan kembali, atau dipaksa ikut kembali berlayar ke pelabuhan sebelumnya.

Dijelaskannya KM Egon saat berangkat dari Surabaya benar-benar hanya membawa logistik dengan tujuan sejumlah pelabuhan, termasuk Pelabuhan Waingapu. Namun dalam pelayaran dan melintasi sejumlah pelabuhan sebelum menuju ke Waingapu, ada penumpang yang sudah membeli tiket sehingga ikut berlayar, sebelum keluarnya instruksi Bupati Sumba Timur terkait pembatasan pelayaran untuk penyeberangan penumpang, kecuali logistik.

“Saat dari pelabuhan Surabaya kapal ini hanya membawa logistik untuk sejumlah pelabuhan tujuan, termasuk Pelabuhan Waingapu dengan membawa permintaan untuk Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, bahkan sampai Sumba Barat Daya. Tetapi saat sampai di Pelabuhan Lembar, ada penumpang yang sudah beli tiket, bahkan ada yang paksa naik saat kapal hendak berangkat, sehingga mereka inilah yang turun pagi tadi (Jumat, 3/4/2020),” jelasnya.



Menurutnya, jumlah kendaraan roda dua dan roda empat atau lebih yang turun di Pelabuhan Nusantara Waingapu, Jumat (3/4/2020) sebanyak 65 kendaraan dengan rincian 52 kendaraan roda empat atau lebih, dan 13 kendaraan roda dua. Sedangkan jumlah penumpang sesuai dengan manifets yang ada sebanyak 124 orang.

“Penumpangnya ada yang menyusup dengan barang di truk, ada yang paksa naik saat kapal pas mau berangkat, Jadi tidak bisa diturunkan kembali. Tetapi kami akan berkoordinasi dengan Kantor Cabang Pelni di pelabuhan-pelabuhan sebelum Waingapu, agar pada pelayaran berikutnya tidak lagi melayani penjualan tiket penumpang tujuan Waingapu. Jadi ini adalah pelayaran terakhir yang membawa penumpang. Bahkan kita juga sudah mengurangi jadwal pelayaran kapalnya, yang semula dua kali sekarang satu kali saja,” tandasnya.

Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora, sebelumnya kepada wartawan menegaskan pihaknya sudah melakukan rapat bersama dengan semua pihak dan sudah menyepakati untuk melakukan penutupan pelabuhan laut untuk transportasi penumpang untuk sementara waktu, sebagai langkah membatasi masuknya warga ke Sumba Timur yang mungkin saja dari daerah-daerah terpapar Covid-19.




“Kita sudah sepakat pelayaran untuk kapal penumpang mulai hari ini (Sabtu, 28/3/2020) kita tutup. Sedangkan untuk kapal barang dan bandara tetap dibuka karena kewenangan menutup bandara itu kewenangan pusat. Untuk di pintu kedatangan bandara, kita tetap melakukan sesuai dengan protokol standar yang ada. Karena penerbangan tidak hanya penumpang, tetapi barang dan jasa lainnya yang juga sangat penting dan dibutuhkan daerah,” jelasnya.(ONI)

Show Buttons
Hide Buttons