Scroll to Top
12 Pelaku Perjalanan di Kadumbul Sumba Timur Jalani Karantina Terpusat
Posted by maxfm on 18th April 2020
| 3237 views
Tim Covid-19 Desa Kadumbul saat berada di Posco Covid-19 Desa Kadumbul. (FOTO: ONI)

MaxFM, Waingapu – Sebanyak 12 orang pelaku perjalanan di Desa Kadumbul, Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur yang berasal dari zona merah penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) harus menjalani karantina terpusat yang disediakan pemerintah desa setempat. Karantina terpusat harus dijalani 12 pelaku perjalanan ini untuk memastikan mereka benar-benar sehat saat nantinya diijinkan bersosialisasi dengan keluarga dan masyarakat.

Kepala Desa Kadumbul, Junison Lado Come Rihi menjelaskan hal ini kepada wartawan di posko penanganan Covid-19 Desa Kadumbul, Rabu (15/4/2020). Junison menjelaskan setelah mendapat penegasan dari pemerintah kabupaten dan juga video conference dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), pihaknya langsung bergerak cepat membentuk tim Covid-19 desa.



Karena sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan di Indonesia, pemerintah desa juga ditegaskan untuk membentuk tim Covid-19 di desa, sehingga semua perangkat desa sampaikan tingkat paling bawah, termasuk dengan BPD melakukan rapat pembentukan tim Covid-19 Desa Kadumbul, dan salah satu hasilnya adalah menyediakan tempat karantina terpusat bagi semua pelaku perjalanan dari zona merah yang masuk ke Desa Kadumbul.

“Kita lakukan karantina terpusat agar memastikannya berjalan aman dan benar, karena karantina mandiri sangat rentan ada kontak dengan anggota keluarga,” tegas Junison.

Menurut Junison, untuk memastikan para pelaku perjalanan diurus dengan baik oleh keluarga, pemerintah desa memilih tempat-tempat karantina yang dekat dengan rumah keluarga, dan pemerintah desa ikut menyediakan bahan makanan dan diberikan kepada keluarga untuk menyiapkan makanan bagi ke-12 pelaku perjalanan ini di setiap jam makan. Pemerintah desa melalui tim Covid-19 juga secara berkala melakukan pemantauan ke enam tempat karantina untuk memastikan kondisi kesehatan mereka terjaga.



“Dana desa kita memang belum cair, jadii kita ada berhutang di kios-kios masyarakat untuk membantu keluarga yang menyiapkan makanan ini. Lokasi karantinanya sandiri kita pilih empat Posyandu, satu mess guru dan satu rumah warga yang kosong namun layak untuk jadi tempat karantina,” jelasnya.

Wakil Ketua tim Covid-19 Desa Kadumbul, Fernandes Petrus pada kesempatan tersebut mengapresiasi sikap para pelaku perjalanan, keluarga dan masyarakat Desa Kadumbul yang dengan ikhlas dan tegar mengikuti dan melaksanakan proses karantina ini. Karena sejak dilakukan, Kamis (9/4/2020) lalu, tidak ada yang melayangkan protes, namun semuanya saling mendukung.

“Ada pelaku perjalanan di desa tetangga yang diminta karantina mandiri, namun yang bersangkutan bebas berjalan kemana saja dan dilihat juga oleh masyarakat kita, termasuk saudara-saudara kami yang sedang dikarantina. Tetapi semua tetap tenang dan mengikuti proses ini sampai sekarang. Jadi kami apresiasi masyarakat kami,” jelas Fernandes yang juga Ketua BPD Desa Kadumbul ini.(ONI)



Sebanyak 12 orang pelaku perjalanan di Desa Kadumbul, Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur yang berasal dari zona merah penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) harus menjalani karantina terpusat yang disediakan pemerintah desa setempat. Karantina terpusat harus dijalani 12 pelaku perjalanan ini untuk memastikan mereka benar-benar sehat saat nantinya diijinkan bersosialisasi dengan keluarga dan masyarakat.

Kepala Desa Kadumbul, Junison Lado Come Rihi menjelaskan hal ini kepada wartawan di posko penanganan Covid-19 Desa Kadumbul, Rabu (15/4/2020). Junison menjelaskan setelah mendapat penegasan dari pemerintah kabupaten dan juga video conference dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), pihaknya langsung bergerak cepat membentuk tim Covid-19 desa.

Karena sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan di Indonesia, pemerintah desa juga ditegaskan untuk membentuk tim Covid-19 di desa, sehingga semua perangkat desa sampaikan tingkat paling bawah, termasuk dengan BPD melakukan rapat pembentukan tim Covid-19 Desa Kadumbul, dan salah satu hasilnya adalah menyediakan tempat karantina terpusat bagi semua pelaku perjalanan dari zona merah yang masuk ke Desa Kadumbul.

“Kita lakukan karantina terpusat agar memastikannya berjalan aman dan benar, karena karantina mandiri sangat rentan ada kontak dengan anggota keluarga,” tegas Junison.

Menurut Junison, untuk memastikan para pelaku perjalanan diurus dengan baik oleh keluarga, pemerintah desa memilih tempat-tempat karantina yang dekat dengan rumah keluarga, dan pemerintah desa ikut menyediakan bahan makanan dan diberikan kepada keluarga untuk menyiapkan makanan bagi ke-12 pelaku perjalanan ini di setiap jam makan. Pemerintah desa melalui tim Covid-19 juga secara berkala melakukan pemantauan ke enam tempat karantina untuk memastikan kondisi kesehatan mereka terjaga.

“Dana desa kita memang belum cair, jadii kita ada berhutang di kios-kios masyarakat untuk membantu keluarga yang menyiapkan makanan ini. Lokasi karantinanya sandiri kita pilih empat Posyandu, satu mess guru dan satu rumah warga yang kosong namun layak untuk jadi tempat karantina,” jelasnya.




Wakil Ketua tim Covid-19 Desa Kadumbul, Fernandes Petrus pada kesempatan tersebut mengapresiasi sikap para pelaku perjalanan, keluarga dan masyarakat Desa Kadumbul yang dengan ikhlas dan tegar mengikuti dan melaksanakan proses karantina ini. Karena sejak dilakukan, Kamis (9/4/2020) lalu, tidak ada yang melayangkan protes, namun semuanya saling mendukung.

“Ada pelaku perjalanan di desa tetangga yang diminta karantina mandiri, namun yang bersangkutan bebas berjalan kemana saja dan dilihat juga oleh masyarakat kita, termasuk saudara-saudara kami yang sedang dikarantina. Tetapi semua tetap tenang dan mengikuti proses ini sampai sekarang. Jadi kami apresiasi masyarakat kami,” jelas Fernandes yang juga Ketua BPD Desa Kadumbul ini.(ONI)

Show Buttons
Hide Buttons