MaxFM, Waingapu – Ruas jalan trans utara Sumba yang menghubungkan wilayah Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah hingga Sumba Barat terputus Jumat (27/3/2020) malam sekitar pukul 22:00 Wita. Putusnya ruas jalan ini diakibatkan oleh banjir karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut kurang-lebih empat jam.
Nona Pono (30) warga RT 01, RW 01, Desa Hambapraing, kepada MaxFm di lokasi jalan putus, Sabtu (28/3/2020) menjelaskan, hujan mengguyur wilayah tersebut sejak sekitar pukul 20:00 Wita dan baru berangsur-angsur meredah setelah lewat tengah malam.
“Hujannya lebat sekali dari jam 08:00 (20:00 Wita), jadi ini jembatan putus sekitar jam 10:00 (22:00 Wita), karena semua kendaraan yang dari arah Puru Kambera yang menuju ke Waingapu setelah itu semuanya tidak bisa lewat dan berputar kembali, sedangkan hujan masih sampai tengah malam (00:00 Wita) baru murah kurang, tetapi masih juga gerimis,” jelasnya.
Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora kepada wartawan di lokasi, Sabtu (28/3/2020) menjelaskan ambruknya jembatan kecil yang menyebabkan putusnya ruas jalan ini diakibatkan karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dengan intensitas tinggi selama kurang-lebih empat hingga lima jam, dan ada penyumbatan pada salah satu jembatan, sehingga aliran air seluruhnya mengarah pada jembatan lainnya dan akhirnya jembatan tersebut ambruk.
“Hujan di sini (Hambapraing) tadi malam (Jumat, 27/3/2020) cukup lebat sekitar empat sampai lima jam, dan karena jembatan satunya tersumbat. Jadi airnya semua mengarah kesini dan akhirnya ini ambruk dan ruas jalan ini jadi terputus,” jelasnya.
Gidion menjelaskan, ruas jalan ini selain menghubungkan Kota Waingapu dengan Kecamatan Kanatang dan Kecamatan Haharu di Sumba Timur, juga merupakan ruas jalan yang menghubungkan ke wilayah Kabupaten Sumba Tengah. Karena itu, ruas jalan ini cukup vital, sehingga pihaknya langsung mengambil langkah cepat dengan menurunkan alat berat guna membuka akses tersebut melalui jalan lama.
“Ini memang ruas jalan yang belum ada penetapannya, sehingga ada yang dikerjakan provinsi, dan ada juga ada bagian yang kita kerjakan dari APBD kabupaten. Tetapi pak gubernur sudah minta agar ruas jalan ini dari Waingapu sampai ke Sumba Barat ditetapkan menjadi jalan provinsi dan nanti akan ditingkatkan menjadi jalan strategis nasional,” jelasnya.
Gidion juga menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penanganan darurat dengan membuka akses melalui ruas jalan lama, sehingga akses yang sempat terputus sudah dapat dilalui kembali saat ini. Namun pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan juga pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bisa dilakukan langkah penanganan yang maksimal dan cepat.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur, Michael Jaka Laki yang ikut meninjau lokasi putusnya ruas jalan ini menjelaskan, pihaknya sedang memperhitungkan kerusakan dan besaran anggaran yang dapat diajukan untuk penanganan tanggap darurat ruas jalan ini ke BNPB. “Kita sedang menghitungnya dan akan segera mengajukan proposal nya ke pemerintah pusat melalui BNPB. Jadi dalam waktu dekat akan kita kirim, agar bisa segera dilakukan penanganan,” jelasnya.
Penjabat Kepala Desa Hambapraing, Trince Jawamara kepada wartawan di lokasi menjelaskan, putusnya ruas jalan ini jelas memutus akses transportasi orang dan barang ke wilayah desanya dan juga ke kecakatan Haharu. Namun karena sudah dibuka akses jalan oleh pemerintah kabupaten, akses jalan ini sudah bisa kembali berjalan normal.
“Kita berharap penanganan ruas jalan yang rusak ini bisa segera dilakukan oleh pemerintah, agar nantinya bisa kembali menggunakan ruas jalan ini. Tetapi untuk sementara memang masyarakat masih bisa melewati ruas jalan lama yang sudah dibuka oleh pemerintah,” jelasnya.(ONI)