![](http://maxfmwaingapu.com/wp-content/uploads/2025/01/Grey-Green-Minimalist-Simple-Photo-Video-Collage-Spain-Travel-Instagram-Post-1-1.jpg)
![](http://maxfmwaingapu.com/wp-content/uploads/2020/02/ambato.jpg)
MaxFM, Waingapu – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Joseph Adrianus Nae Soi mengapresisasi penampilan anak-anak Sumba Timur yang ikut serta bersama tim Dekranasda Provinsi NTT dalam festival bunga dan buah di Ambato, Ekuador. Penampilan anak-anak ini diakuinya memberikan sesuatu yang luar biasa dengan kepercayaan diri yang tinggi, sehingga mampu memukau para penonton di Ekuador.
Hal ini disampaikan Wagub Nae Soi melalui sambungan telepon dengan MaxFm mengenai penampilan 12 anak-anak dari sejumlah sekolah di Waingapu dalam festival bunga dan buah tahun 2020 ini. Menurutnya anak-anak Sumba Timut ini tampil dengan sangat baik sehingga mengangkat nama NTT dan Indonesia di mata wisatawan internasional.
“Anak-anak kita dari Sumba Timur menjadi yang pertama tampil usai acara upacara pembukaan, dan langsung membuat ribuan penonton dan peserta festival bunga dan buah di Ambato terpesona. Karena ragam tarian dan pakaian yang dikenakan anak-anak kita sangat unik dibandingkan dengan yang ada disini,” jelasnya.
Selanjutnya pada malam harinya waktu Ambato, menurut Wagub Nae Soi anak-anak dari sejumlah kabupaten lain yakni Rote Ndao, Sikka, Ngada, dan Alor juga menampilkan tarian-tarian khas NTT yang tidak kalah menariknya, sehingga ribuan penonton yang ada dalam festival ini makin tertarik untuk menyaksikan tarian-tarian asal NTT.
“Tarian-tarian kita memang unik dan sangat berbeda dengan tarian masyarakat disini. Karena umumnya disini hanya mengenal tarian dansa. Sementara tarian-tarian yang ditampilkan anak-anak kita sungguh luar biasa. Karena ada giring-giring di kaki, dan juga kain tenun kita yang berfariasi ikutt memberikan daya tarik tersendiri,” urainya.
Mantan anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Golkar ini menambahkan, pada acara puncak festival bunga dan buah yang mengelilingi Kota Ambota keesokan harinya, ada sebuah mobil hias yang dihiasi sebagai miniatur destinasi wisata NTT, lengkap dengan gambar Komodo, Sasando, Danau Kelimutu, dan sejumlah destinasi wisata lainnya. Dimana ada bagian mobil yang juga didesain sebagai tempat duduk ratu, yang kemudian diperankan oleh salah satu anak dari Sumba Timur.
![](http://maxfmwaingapu.com/wp-content/uploads/2020/02/ambato1.jpg)
“Anak-anak kita luar biasa semangatnya dalam mengikuti festival bunga dan buah ini. Selain dengan percaya diri, anak-anak kita juga tidak memperlihatkan adanya rasa lelah selama festival ini berlangsung. Jadi setiap melewati penonton yang padat, anak-anak kita selalu menampilkan tarian dengan sangat bersemangat, dan membuat saya sangat bangga dan kagum dengan semangat yang ditunjukkan anak-anak saya disini,” akunya.
Mengenai respon dari masyarakat Ekuador dan pengunjung dari negara lain, Nae Soi mengaku mendapatkan respon yang sangat baik, sehingga diyakininya hal ini akan menjadi salah satu alasan bagi masyarakat dunia untuk berwisata ke Indonesia dan khususnya NTT.
“Kita diterima dengan sangat baik disni oleh duta besar kita, bahkan ada chef dari KBRI kita yang dikirim khusus ke Ambota untuk masak bagi anak-anak kita dari NTT, dan ini sangat luar biasa. Teman-teman missionaris kita dari NTT yang ada di sejumlah negara di Amerika Latin ini juga menyempatkan diri datang memberikan apresiasi terhadap penampilan anak-anak kita,” urainya.
Mengenai sikap anak-anak Sumba Timur dan rombongan NTT umumnya, menurut Nae Soi sangat baik dalam berbaur dengan masyarakat dunia internasional. Bahkan menurutnya anak-anak ini juga langsung berbaur dan bermain bersama anak-anak dari negara lain yang ikut serta dalam festival ini, dan juga anak-anak Ekuador yang ada di Kota Ambota.
“Saya suruh mereka berkomunikasi dengan anak-anak dari Argentina, Chili, Ekuador, dan negara lainnya. Jadi saya bilang omong saja pakai bahasa Inggris atau bahasa apa saja. Jadi ada yang tidak bisa bicara mereka omong pakai bahasa isyarat saja untuk bermain bola bersama dan lainnya,” jelasnya.
Wagub Nae Soi mengaku menyempatkan diri berkunjung ke Galapagos dan melihat betapa baiknya warga disana dalam komitmen menjaga alamnya, bahkan fasilitas umum seperti bandar udara dibangun secara sederhana untuk dapat didarati pesawat saja. Sedangkan lingkungan sekitarnya tetap dibiarkan tetap alamiah. “Komitmen mereka menjaga ekosistem alamnya sungguh luar biasa disini. Tamun secara keindahan alam kita di NTT masih jauh lebih indah. Jadi kita hanya butuh komitmen yang sama untuk jaga ekosistem alam kita jangan sampai rusak,” urainya.
![](http://maxfmwaingapu.com/wp-content/uploads/2020/02/ekuador-2.jpg)
Pria berkaca mata ini juga mengungkapkan telah berkomunikasi dengan sejumlah bupati asal anak-anak yang ikut dalam festival bunga dan buah di Ekuador ini, agar nantinya setelah kembali, para bupati bisa menyelenggarakan sebuah kegiatan penyambutan bagi anak-anak ini bersama dengan sekolah dan orang tua anak-anak.
“Sampaikan salam saya kepada orang tua anak-anak agar jangan khawatir tentang kondisi anak-anak. Karena disini mereka semua adalah anak-anak saya dan saya perhatikan mereka dengan baik. Kami akan kembali sampai Jakarta tanggal 29, dan tanggal 1 Maret pagi kami sudah tiba di Kupang, dan anak-anak bisa langsung kembali ke kabupaten masing-masing untuk beristirahat dan bisa kembali ke sekolah sebagaimana biasa,” tandasnya.
Untuk diketahui anak-anak Sumba Timur binaan Sanggar Seni Ori Angu ini dalam festival bunga dan buah di Ekuador menampilkan tujuh tarian yakni tarian syukur panen atau Kandingang, tarian syukur atas kelahiran putera mahkota atau Kabokang, tarian penjemputan pengantin atau Panapang Baru, tarian tenun atau Rienja Tinung, tarian penjemputan pahlawan yang pulang berperang atau Harama, tarian kreasi kegembiraan menyambut kehadiran anggota keluarga baru (pengantin perempuan) setelah pernikahan atau Pa’aka, dan tarian kreasi baru Renjang Ngguku.(TIM)