Scroll to Top
Petani Diminta Menanam Kacang-Kacangan
Posted by maxfm on 9th Februari 2020
| 1124 views

Salah satu petani berada di lahan kering nya yang sudah siap untuk ditanami kacang tanah. (FOTO: ONI)

MaxFM, Waingapu – Petani di sejumlah wilayah Kabupaten Sumba Timur yang hingga saat ini masih mendapatkan curah hujan yang minim diminta untuk jangan lagi menanam jagung, namun beralih ke Tanaman jenis kacang-kacangan yang membutuhkan lebih sedikit air. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen.

Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora menyampaikan hal ini melalui sambungan telepon. Dimana Bupati Gidion menghimbau kepada para petani agar tetap menanam di puncak musim penghujan yang diprakirakan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang, Stasiun Metereologi Waingapu akan terjadi pada Februari hingga Maret 2020 ini.

Menurutnya Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan (P3K) sudah diperintahkan untuk memberikan pemahaman kepada petani agar tetap menanam, namun tidak menanam jagung untuk menghindari gagal panen. “Kita sudah perintahkan P3K di setiap kecamatan untuk mengkoordinir PPL di lapangan guna mengarahkan petani menanam tanaman seperti kacang-kacangan saja. Karena kacang-kacangan membutuhkan air lebih sedikit,” jelasnya.




Bupati Gidion juga menguraikan petani yang memiliki lahan pertanian di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) bisa tetap menanam jagung dan memanfaatkan mesin pompa air yang sudah ada di kelompok-kelompok tani yang ada, jika musim penghujan berakhir sebelum jagung siap panen.

“Kalau petani sawah tadah hujan, tentu tetap bisa menanam padi, dengan memperhitungkan debit air yang tersedia. Kemudian yang ada di sekitar DAS juga bisa menanam jagung dan manfaatkan mesin pompa yang sudah ada di kelompok-kelompok tani, agar jangan sampai gagal panen,” jelasnya.

Kepada Stasiun Metereologi Waingapu, Elias Limahelu sebelumnya menjelaskan, puncak musim penghujan di wilayah Sumba Timur baru akan terjadi pada Februari hingga Maret 2020 ini. Hal ini dikarenakan selama Januari 2020, ada sejumlah titik suhu rendah di perairan utara Australia, sehingga awan hujan yang terbentuk di udara Sumba justru tertarik ke utara Australia.



Elias juga mengingatkan kepada masyarakat Sumba Timur agar tetap waspada menghadapi puncak musim penghujan saat ini, karena pemanasan global saat ini tetap sangat memungkinkan hujan tetap disertai angin kencang dan juga petir. “Pemanasan global ini bisa mengakibatkan panas ekstrim dan juga hujan ekstrim. Jadi kita himbau masyarakat agar tetap waspada, karena puncak musim penghujan bisa juga tetap disertai petir dan angin kencang,” tandasnya.

Untuk diketahui sampai dengan akhir Januari lalu, petani lahan kering di sejumlah wilayah seperti di Kecamatan Pandawai, Kecamatan Umalulu, hingga Kecamatan Kanatang belum bisa menanam jagung maupun kacang tanah karena curah hujan yang turun di wilayah-wilayah ini masih tergolong minim.(ONI)

Print Friendly, PDF & Email
Show Buttons
Hide Buttons