MaxFM, Waingapu – Pasien dengan dugaan sakit tumor pada perutnya, Yunita Bani (21) berharap bisa mendapatkan perawatan hingga pelaksanaan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha (URM) Waingapu. Harapan ini dikarenakan keterbatasan biaya yang dimiliki keluarga saat ini.
Hal ini disampaikan Yunita saat menerima kunjungan sejumlah awak media di Ruang Perawatan Kemuning, RSUD URM Waingapu, Minggu (26/1/2020). Dijelaskannya sejumlah proses pemeriksaan sudah dilaluinya setelah dijemput mobil Ambulans RSUD URM Waingapu, Jumat (24/1/2020) lalu. Walau demikian, Yunita harus tetap menjalani sejumlah pemeriksaan lanjutan untuk bisa dipastikan penyakit yang dideritanya dan tindakan medis yang harus dijalaninya.
“Sudah lakukan rontgen dua kali, pas saat masuk dan kemarin (Sabtu, 25/1/2020). Tetapi dokter bilang harus melakukan CT Scan lagi untuk tahu persis apakah cairan ini ada di kulit luar perut atau bagaimana. Saya juga dikasih transfusi darah sudah dua kantong dan juga dikasih obat tambah darah, karena tekanan darah saya masih rendah,” jelasnya.
Ibunda Yunita, Koni Malo yang tetap mendampingi putrinya do RSUD URM Waingapu menambahkan dirinya juga berharap anaknya bisa mendapatkan tindakan medis berupa operasi di RSUD URM Waingapu. Karena kekurangan biaya menjadi alasan utama keluarga. “Semoga saja bisa dioperasi disini, karena memang biaya menjadi kendala kami,” jelasnya.
Direktur RSUD URM Waingapu, dr. Lely Harakay yang dikonfirmasi terkait kondisi terakhir Yunita, Selasa (28/1/2020) mengakui pihaknya sudah melakukan penanganan medis terhadap pasien yang diduga mengidap penyakit tumor perut, Yunita Bani sejak Jumat (24/1/2020), dan saat ini masih dirawat di ruang Kemuning rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur tersebut.
Pihaknya melakukan sejumlah tahapan pemeriksaan terhadap pasien yang bersangkutan, dan terakhir setekah dilakukan CT Scan, ternyata Yunita bukan menderita penyakit tumor perut. Melainkan kista ovarium suspek ganas dengan anemia, sehingga tim dokter yang menanganinya di RSUD URM Waingapu memutuskan untuk pasien yang bersangkutan harus dirujuk. Namun pihaknya masih menunggu keputusan keluarga yang belum diambil hingga saat ini.
“Setiap kali divicit dokter selalu disarankan untuk rujuk, tetapi sepertinya keluarga terkendala biaya sehingga belum memutuskan. Jadi kami masih menunggu keputusan dari pihak keluarga. Rujuknya bisa ke RSU Pro. W. Z. Johannes Kupang atau ke Denpasar, tergantung keluarga mau dirujuk kemana, karena di Kupang juga ada dokter spesialis onkologi obsgyn,” jelasnya.
Untuk diketahui, pasca diberitakan sejumlah media, Yunita Bani mendapatkan empati dari sejumlah warga yang ada diluar Sumba dengan mendonasikan bantuan mereka melalui rekening bank sejumlah awak media di Sumba Timur, yang kemudian dana tersebut langsung diserahkan kepada Yunita dan keluarganya, saat masih berada di rumah dan juga saat sudah dirawat di RSUD URM Waingapu.
Bahkan komunitas Slank Fans Club (SFC) Waingapu melakukan penggalangan dana peduli Yunita dengan menggelar musik live di sejumlah titik pada jalan protokol Kota Waingapu setiap malam. Termasuk dari pihak DREGS Polres Sumba Timur juga ikut memberikan empati terhadap Yunita Bani dalam rangkaian bhakti sosial mereka menyambut perayaan Hari Ulang Tahun yang ke-13.(ONI)