MaxFM, Waingapu – Warga masyarakat di lima kecamatan mengalami kesulitan air minum bersih saat musim kemarau yang berkepanjangan saat ini. Karena itu, warga masyarakat di lima kecamatan ini mendapatkan bantuan air minum bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumba Timur, Martina D. Jera menyampaikan hal ini melalui Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Sumba Timur, Simon Petrus saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (18/11/2019). Dijelaskannya distribusi air ini untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air minum bersih yang sulit saat musim kemarau saat ini.
“Kita sudah sejak Bulan Juli bantu air minum bagi masyarakat yang kesulitan air bersih, karena sumber air yang agak dekat dengan pemukiman sudah kering, sehingga harus berjalan lebih jauh, bahkan menghadapi bahaya karena jalan yang curam untuk mencapai sumber mata air,” jelasnya.
Ditambahkannya, ada lima kecamatan yang masuk dalam zona pendistribusian air minum bersih ini. Karena lima kecamatan inilah yang memiliki tingkat kesulitan terbesar untuk mendapatkan air bersih dan memenuhi kebutuhan setiap harinya.
“Ada lima kecamatan yang kita jadikan prioritas dan sudah kita bantu sejak Juli sampai sekarang yakni Kecamatan Kota Waingapu, Kecamatan Kambera, Kecamatan Haharu, Kecamatan Kambata Mapumbuhang, dan Kecamatan Nggaha Ori Angu,” urainya.
Walau demikian, tidak semua desa/kelurahan di lima kecamatan ini mengalami kesulitan air minum bersih. Namun desa-desa tertentu yang kesulitan, dan pihaknya hanya fokus untuk membantu desa/kelurahan yang kesulitan tersebut.
Simon Petrus menambahkan, pihaknya tidak hanya memberikan bantuan air minum bersih dengan mobil tangki milik BPBD Kabupaten Sumba Timur yang ada saat ini. Namun untuk kampung-kampung tertentu yang tidak memiliki tempat penampungan untuk menampung air dalam jumlah yang banyak, BPBD Kabupaten Sumba Timur juga memberikan bantuan tandon, dan juga jeriken ukuran lima liter kepada warga masyarakat, agar dapat menampung air bersih yang dibawa mobil tangki ke rumah-rumah masyarakat.
“Ada beberapa kampung yang kita bantu juga dengan tandon ukuran 1100 liter maupun 2200 liter, dan juga jeriken kecil ukuran lima liter. Jadi air yang dibawa mobil tangki bisa diturunkan semua ke tandon dan juga jeriken bantuan, dan masyarakat bisa memanfaatkannya dalam beberapa hari,” urainya.
Untuk operasionalnya sendiri, Simon Petrus mengaku jarak rumah masyarakat dengan sumber mata air yang jauh, mengharuskan pihaknya untuk mengoperasikan mobil tangki air selalu dengan dua orang sopir.
“Jangan yang diluar kota, di Desa .. yang masuk Kecamatan Kota Waingapu ini saja, rumah penduduk ada di atas bukit, sedangkan airnya ada di bawah lembah dan jalannya sangat sulit. Jadi mobil tangki kita kesana harus dua sopir, supaya saling gantian kalau lelah. Jadi tidak bisa kita paksa satu sopir antar air sendiri,” tandasnya.
Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora yang dikonfirmasi secara terpisah mengaku dirinya sudah menegaskan kepada BPBD, Dinas Sosial, maupun PDAM untuk bisa berkontribusi mendistribusikan air minum bersih bagi masyarakat yang sedang kesulitan air bersih saat musim penghujan saat ini. Karena air minum merupakan kebutuhan utama makhluk hidup, sehingga tidak bisa masyarakat tidak dibantu.
“Saya sudah tegaskan kepada BPBD, Dinas Sosial, dan juga PDAM yang memiliki mobil tangki untuk terus berkoordinasi dalam rangka membantu masyarakat yang susah air saat ini. Karena memang ada daerah-daerah yang sangat sulit air bersih saat musim kemarau, dan itu datanya sudah ada di BPBD, dan tinggal koordinasi dilakukan untuk bisa berbagi peran,” jelasnya.
Direktur Perumda Air Minum Matawai Amahu, Agustina Rambu Naha Hawu secara terpisah mengaku pihaknya belum bisa mengoperasikan mobil tangki milik perusahaan untuk membantu distribusi air minum bersih di daerah-daerah yang kekurangan air bersih saat musim kemarau saat ini. Pasalnya pihaknya juga sedang mengatasi masalah menurunnya debit mata air yang mengakibatkan sejumlah jaringan air minum dari perusahaan tersebut tidak mendapatkan aliran air secara rutin.
“Untuk sementara kita belum bisa bantu ke tempat yang belum ada jaringan Perumda Air Minum. Karena sebagian pelanggan kita juga saat ini tidak terlayani secara maksimal. Jadi mobil tangki kita, dimanfaatkan untuk mendistribusikan air ke pelanggan kita yang kurang tersebut,” urainya.(ONI)