MaxFm, Waingapu – Pembukaan Sidang Raya Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (SR PGI) XVII tahun 2019 akan berlangsung di Padang Puru Kambera, Kecamatan Kanatang, Jumat (8/11) mendatang. Untuk menyukseskan jalannya pembukaan kegiatan nasional empat tahunan ini, anak sekolah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) diliburkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumba Timur, Domu Warandoy menyampaikan hal ini melalui sambungan telepon, Selasa (5/11). Dijelaskannya, sesungguhnya ini bukan libur umum untuk semua ASN dan sekolah-sekolah di Kabupaten Sumba Timur. Karena keluasan ini hanya diberikan Pemkab Sumba Timur kepada ASN yang terlibat sebagai panitia, dan yang bertugas di empat kecamatan yang merupakan radius penyelenggaraan pembukaan SR PGI XVII tahun 2019.
“Ini bukan libur umum untuk semua ASN dan sekolah di Sumba Timur. Tetapi hanya untuk ASN yang terlibat sebagai panitia, dan juga ASN yang bertugas di Kecamatan Kota Waingapu, Kecamatan Kanatang, Kecamatan Kambera, dan Kecamatan Haharu. Anak-anak sekolah juga demikian, tetapi hanya untuk SD dan SMP, sedangkan SMA/SMK tetap sekolah seperti biasa,” jelasnya.
Karena itu, Domu Warandoy menegaskan kepada seluruh ASN yang terlibat sebagai panitia pelaksana kegiatan untuk melaksanakan tugas dan perannya dalam kepanitiaan ini secara maksimal, guna menyukseskan jalannya pembukaan SR PGI XVII tahun 2019. Karena ini merupakan kesempatan sekali seumur hidup bagi masyarakat Sumba Timur saat ini. Pasalnya jika digilir secara keseluruhan untuk semua sinode di Indonesia, kesempatan untuk GKS kembali menjadi tuan rumah baru akan terjadi 450 tahun ke depan.
“Para ASN yang jadi panitia, pak Bupati sendiri sudah tegaskan berulang kali dalam sejumlah rapat panitia untuk bekerja maksimal, karena kesempatan ini tidak akan kembali lagi bagi generasi kita saat ini di Sumba Timur. Jadi kita semua harus bisa memberikan yang terbaik untuk suksesnya kegiatan ini,” urainya.
Kepada ASN yang tidak terlibat langsung sebagai panitia pelaksana kegiatan ini, Domu Warandoy menegaskan, kesempatan mendapat libur pada hari pembukaan, Jumat (8/11) tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi lainnya. Tetapi harus ikut mengambil bagian dalam proses pembukaan yang akan dilaksanakan di Pure Kambera, dan rencananya akan dihadiri dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Kepada teman-teman ASN yang bukan panitia, mari kita sama-sama ke Pure Kambera mengikuti kegiatan pembukaan ini. Karena ini juga kesempatan kita orang Sumba Timur untuk menjadi tuan rumah yang baik. Jadi jangan manfaatkan libur ini untuk urus kepentingan yang lain,” tegasnya.
Mengenai kegiatan penyambutan Presiden Joko Widodo, Domu Warandoy menambahkan, akan dilakukan sebagaimana biasanya dengan adanya anak-anak sekolah yang dilibatkan untuk memegang miniatur bendera merah-putih di sejumlah ruas jalan yang akan dilalui presiden. “Kita belum dapat kepastian apakah presiden hadir atau tidak hadir. Tetapi kalau bapak presiden hadir, pasti akan ada anak-anak sekolah kita arahkan untuk menyambut kedatangan bapak presiden dan rombongan dengan memegang miniatur bendera di sejumlah ruas jalan yang akan dilalui rombongan presiden,” jelasnya.
Domu Warandoy juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan bagi segenap umat non Kristen di Sumba Timur, khususnya di empat kecamatan yang akan langsung mendapatkan dampak dari kegiatan SR PGI XVII 2019, yang sudah memberikan kontribusi dalam segala persiapan dan tentunya juga akan tetap berkontribusi dalam suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini.
“Kita juga patut berterimakasih kepada saudara-saudara kita umat agama lain yang sudah menyumbangkan pikiran, tenaga, dan masih akan mendukung kita dalam suksesnya kegiatan ini. Jadi marilah kita semua menyelenggarakan kegiatan ini dengan sepenuh hati, karena ini bukan hanya momen gerejawi, tetapi juga momen bagi kita orang Sumba Timur,” tandasnya.
Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora Selasa (5/11) di GKS Payeti menambahkan untuk tingkat SMA/SMK, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sehingga Dinas P dan K memberikan respon positif untuk meliburkan anak-anak SMA/SMK pada tanggal 8-9 November mendatang.
“Kemarin saya pikir kita bisa meliburkan anak-anak SMA/SMK juga, tetapi ternyata itu sudah kewenangan provinsi. Tetapi setelah kita berkoordinasi, respon dari provinsi cukup positif, dan anak-anak SMA/SMK di seluruh Sumba Timur diliburkan tanggal 8-9 November. Jadi kita bersyukur anak-anak kita semua bisa mengikuti acara akbar ini,” tandasnya.(ONI)