Scroll to Top
136 Peserta Pandu Sidang Raya Resmi Menjalani Pembekalan Menuju Sidang Raya XVII
Posted by maxfm on 28th Oktober 2019
| 2057 views
Peserta Pemuda Pandu SR PGI XVII Foto di Depan Gedung Ibdang GKS Payeti [Foto: Ghaby]

MaxFM, Waingapu – Biro Pemuda dan Remaja (BPR) dan Panitia Pelaksana melangsungkan acara Pelepasan peserta pandu sidang raya PGI XVII, Jumat (25/10/2019), bertempat di Gereja Kristen Sumba Jemaat Payeti Kota Waingapu, Sumba Timur.

Sebanyak 136 orang Peserta Pandu Sidang , setelah mengikuti seleksi yang panjang dilakukan oleh BPR di jakarta. Pada kesempatan pelepasan banyak nasihat, penguatan serta arahan yang disampaikan oleh Ketua BPMS GKS, Pdt. Alfred Samani .

Dan secara resmi acara pelepasan pembekalan pandu oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, NTT yang diwakili oleh salah satu staf ahli ditandai dengan pemakaian rompi oleh beberapa pemuda pandu perwakilan sinode (GMIT, GKT, GKS, GKI ).




Rangkaian serta jadwal Masa Pembekalan dimaksud di mulai dari Tanggal 25-30 Oktober 2019 dimulai dengan berbagai materi sebagai pengantar dalam pembahasan teknis pandu sidang.

Disela sela pembekalan relawan, salah satu relawan Biro Pemuda Remaja BPR, Ni Gusti Putu Sulfia Clarita (Ayu) mengatakan secara teniks, persiapan dirinya bersama tim relawan sudah dirancang seratus persen waktu masih di Jakarta.

“Akan tetapi, kita tidak bisa bilang semua berjalan dengan baik, memang awal dibilang pandu kita bekerjasama dengan GKS dan GKY untuk mewadahi teman teman belajar dengan materi yang luar biasa dan narasumber yang profesional dalam banyak materi antaralain bidang ekonomi kreatif dan kewirausahaan untuk melihat peluang kerja sebagai generasi milenial sehingga mampu menagkap peluang, berusaha mandiri dan semampu mungkin menciptakan lapangan pekerjaan untuk kemajuan daerahnya sendiri,” jelas salah satu relawan Biro Pemuda Remaja BPR, Ni Gusti Putu Sulfia Clarita (Ayu).

Dirinya sebagai relawan berharap agar teman teman bisa saling mengenal dalam msa persiapan ini, karena yang terlihat masih ada rasa malu, canggung dalam membangun kerjasama, sehingga masih kurang bisa bekerjasama satu sama yang lain. Harapanya juga dalam sisa waktu pembekalan bisa dimanfaatkan dengan baik sesama pandu dalam membangun kedekatan yang lebih baik untuk kepentingan Pra Sidang Raya sampai pada acara puncak Sidang Raya PGI XVII.



Penyambutan Peserta Pandu SR PGI XVII di GKS Payeti [Foto: Heinrich Dengi]

Sementara itu salah satu peserta pandu sidang Isak Charles asal Gereja Kristen Sumba (Sumba Barat Daya) mengatakan bahwa pelatihan pandu sidang sampai hari ini belum masuk pada teknis persidangan yang mungkin berurusan dengan tamu dan proses persidangan lainnya.

Proses yang sudah berjalan beberapa hari ini materinya lebih kepada bagaimana membangun potensi pemuda dalam hal membangun pemikiran bagaimana peran pemuda Gereja dalam berwirausaha.

Lanjut Isak Charles dirinya berharapdalam masa persiapan ini peerta pandu SR bisa benar-benar tahu tugas dan fungsinya sehingga bisa membantu lancaranya pra Sidang raya juga Sidang Raya.

Di temui di dalam aula PPMT Lewa, Minggu 27 Oktober 2019 peserta Asal Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM Thyo mengatakan merasa sangat luar biasa bisa ada bersama para pemuda dari berbagai macam Sinode Gereja di Indonesaia yang semangat dalam pelayanan, sedangkan soal pengembangan ekonomi banyak orang berpikir bahwa membahas tentang ekonomi kreatif itu sesuatu hal yang biasa ,tetapi yanglebih penting bilsa itu bisa berdampak pada perkembangan ekonomi jemaat dan msayarakat sekitarnya



Lanjut Thyo setelah beberapa hari di Sumba dirinya melihat pulau ini sangat indah , memang masih banyak banyak orang kurang tahu tentang pulau Sumba, tetapi ketika sampai di Sumba kita bisa langsung jatuh cinta dengan alamnya walaupun cuaca lagi musim kemarau tetapi mempunyai daya tarik tersendiri.

Setelah berjalan tiga hari dengan penguatan materi sekiranya dapat membentuk pola pikir pemuda menuju generasi milenial dalam menghadapi bonus demografi serta revolusi industri 4.0. (GHABY)

Show Buttons
Hide Buttons