“Dengan berat hati Situs Lambanapu kami tutup untuk pengunjung umum sejak Senin (22/04/2019).”
Demikian pesan yang masuk ke nomor WA saya dari Arkeolog Senior Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Retno Handini Senin malam.
“Iya om Heinrich, tadi kami di lokasi menyaksikan beberapa tempayan retak karena terpaan sinar matahari yang sangat kuat sehingga sekarang kotak lama kami tutup full dengan tenda, tidak bisa lagi dilihat, paling bisa diintip kecil, untuk beberapa kasus tertentu kami ijinkan dibuka sebagian tendanya, tetapi tenda tidak bisa dibuka full.”
Lanjut Retno Handini dalam pesan WA rencananya Senin (29/04/2019) baru kami buka kembali untuk kegiatan Rumah Peradaban, masih kata Retno Handini terlalu beresiko kalau dibuka terus menerus, matahari dan angin kencang di Lambanapu bisa merusak struktur temuan.
Siang ini Selasa (23/04/2019) saat beberapa wartawan dari media cetak dan elektronik berkunjung ke lokasi Situs Lambanapau terlihat pengalian terus berlangsung di kotak yang baru, sedangkan lokasi penggalian sebelumnya ditutup dengan terpal untuk menjaga agar hasil temuan di Situs Lambanapu berupa kubur tempayan dan tulang manusia dan barang lainnya tidak rusak diterpa panas matahari yang menyengat.
Sementara itu dari pantauan maxfmwaingapu.com di kotak penggalian yang baru, terlihat dari hasil pencucian material dari lokasi penggalian ditemukan pecahan tembikar, tulang-tulang dari bagian tubuh tertentu yang sudah patah, tidak utuh dan bagian rahang manusia yang ada giginya.
Hasil penggalian siang ini sesuai informasi dari Arkeolog Senior Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Retno Handini ditemukan rangka manusia posisinya jongkok dengan jari kaki yang lengkap.