MaxFM, Waingapu – Dinas Kelautan dan Perikanan Sumba Timur, tidak memiliki peralatan memadai untuk mencegah pengeboman ikan di perairan sekitar Sumba Nusa Tenggara Timur NTT.
Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Sumba Timur Markus Windi mengatakan kepada media ini Selasa (15/01/2019) di ruang kerjanya, selain pihaknya tidak mempunyai peralatan karena yang ada sudah rusak, kewenanangan untuk menangani perkara pengeboman ikan juga sudah ditarik dari kabupaten dan dialihkan ke Provinsi NTT.
“Selain tadi kewenangan diambilalih, secara fakta bahwa di Sumba Timur ini sebenarnya sarana prasarana penting tetapi kami tidak punya lagi, tidak punya kapal pengawasan, kami punya yang tahun delapan puluhan (red. 1980-an) tapi sudah rusak berat, karena kewenangan tidak ada lagi, kami usul untuk pengadaan kapal tidak boleh karena itu kewenangan provinsi, tidak bisa lagi kita adakan dari APBD dari dana kabupaten,” jelas Kadis Kelautan dan Perikanan Sumba Timur Markus Windi.
Lanjut Markus Windi, meski kewenangan tidak ada dan sarana minim pihaknya tetap berusaha untuk melakukan pengawasan bekerja sama dengan pihak Pos Angkatan Laut dan Kepolisian setempat. Untuk kegiatan ini lanjut dia dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumba Timur hanya bisa mendukung dengan Bahan Bakar Minyak BBM yang selalu disediakan untuk keperluan pengawasan perairan Sekitar Sumba.
Masih kata Kadis Kelautan dan Perikanan Sumba Timur Markus Windi, untuk pengadaan kapal pengawasan pihaknya juga berupaya mengusulkan lewat Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional BKKPN Kupang yang menangani Taman Nasional Perairan Laut Sawu tetpi jawabannnya selalu kekurangan anggaran.
Diberitakan sebelumnya sudah tiga hari bertutut nelayan dari luar Sumba melakukan pengeboman untuk menangkap ikan di perairan Laiwotung, Kadahang, Sumba Timur.