Scroll to Top
Ditanam Awal 2018 Bakau Tumbuh Baik
Posted by Heinrich Dengi on 20th November 2018
| 2605 views
Tanaman Bakau Yang Ditanam Awal 2018 di Sekitar Muara Kali Payeti Sebelah Timur Muara [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM, Waingapu – Tidak terasa, usia bakau di lokasi ini sudah hampir satu tahun.

Terimakasih untuk banyak pihak, antar lain Kadis Lingkungan Hidup Sumba Timur yang mengijinkan kami boleeh menanam anakan bakau di lokasi dan staf Dinas Lingkunan Hidup, pendengar radio MaxFM, anak-anak sekolah minggu Haleluya Kalu, warga sekitar jembatan Manubara, kawan-kawan Jurnalis di Waingapu , karyawan Taman Nasional Matalawa dan banyak lagi kawan secara pribadi yang ikut menanam anakan bakau setahun lalu, terimaksih juga untuk LIFE Jepang yang sudah mendukung upaya menanam anakan bakau ini.




Hari ini bisa saya sampaikan anakan bakau yang kita tanam pada awal Januari 2018 dan medio Maret 2018 tumbuh dengan subur. Kabar ini saya sampai dengan gembira dan perasaan senang.

Dalam seminggu terakhir saya hampir setiap hari ke lokasi penanaman bakau di pantai Padadita dekat jembatan Manubara, entah sekedar jalan-jalan menikmati udara panti pada sore hari atau pagi harinya dengan membawa pukat mata hamu ikut mengejar ikan tape yang lagi naik sangat banyak di sekitar muara kali Payeti yang berujung di palung dalam sekitar Pamalala, Kamalaputi.

Alfri, Siswa kelas Satu SMA Kristen Payeti Sedang Membersihkan Plastik Yang terikat di Tanaman bakau [Foto: heinrich Dengi]



Saat berjalan menyusuri muara kali Payeti terlihat anakan bakau yang mulai merangkak tinggi batang pohonnya. Saat saya mencoba ukur tinggi anakan bakau siang tadi ada anakan bakau yang ditaman awal tahun ini yang tingginya sudah setinggi dada saya saat berdiri dan akar-akar yang baru mulai agak besar, sebesar jari kelingking saya sudah keluar dan menancap ke dalam lumpur dan pasir tempat anakan bakau ini ditanam.

Kenikmatan lain yang bisa saya ceritakan adalah makin hari makin banyak burung yang terlihat diperairan sekitar anakan bakau. Ada burung berwarna keabuan yang makannya kutu pasir, ada burung camar yang mengejar ikan di perairan dalam dan sesekali terbang menukik menangkap ikan didalam laut untuk dimakan. Menyaksikan terjangan burung kedalam air laut saat menangkap ikan membuat persanaa inimenjadi tenang dan makin menikmati udara pantai di sini. Selain itu jari sekitar lokasi penanaman anakan baku juga akan terlihat burung-burung dengan bulu berwarna putih dengan badan agak besar beterbangan di langit sekitar Padidita.

Anak-anak yang tinggal di sekitar radio MaxFM dan beberapa orang dewasa bergembira setelah membersihkan plastik di sekitar lokasi penanaman bakau awal 2018 [Foto: Heinrich Dengi]



Kalau anda mujur dan datang pas waktunya, yakni saat air laut akan pasang, akan terlihat kepintaran burung-burng ini, dimana mereka menunggu di lokasi tertentu tempat air pasang aan datang dan di situlah dengan tenang burung-burung ini mematuk ikan-ikan kecil berdatangan sebagai makan pagi, siang atau sore yang sangat lesat dan bergisi.

Setahun lalu di lokasi yang sama saya tidak melihat burung dalam jumlah banyak seperti sekarang ini.

Pikir saya, saat lokasi belum ditanam anakan bakau, lumpur yang datang saat banjir di musim hujan yang membawa makan yang baik untuk berbagai makluk di sekitar pantai Padadita akan cepat terbawa ke dalam laut dalam beberapa bulan setelah selesai musim penghujan, sehingga makanan yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang burung, ikan, kepting dan hewan laut lainnya akan cepat habis dan akibatnya tidak tersedia cukup makanan di pinggir muara dan pantai sekitarnya. Akibatnya ikan tidak terlalu banyak didekat pantai dan berakibat burung-burug kurang mendapat makanan sehingga sulit berkembang biak dengan baik.

Tetapi dengan ditanamannya anakan bakau awal tahun 2018 dengan jumlah cukup banyak membuat lumpur sekitar muara kali Payeti bisa tertahan cukup banyak hingga akan masuk musim penhujan akhir tahun ini, itu berarti cukup tersedia makan di sekitar anakan bakau yagng ada di dekat pantai dan akibatnya ikan bermain makin dekat ke pantai, sehingga burung-burung cukup tersedia makanan dan menyebabkan burung bisa berkembang biak dengan baik yang bisa terlihat dengan makin banyaknya beberapa jenis burung di pantai sekitar muara kali Payeti.

Anakan Bakau Tumbuh Sehat [Foto: Heinrich Dengi]



Ya, memang ini baru pandangan saya saja, masih perlu dibuktikan, apa benar dengan adanya anakan bakau di sekitar muara kali Payeti bagian timur menyebabkan makin banyaknya burung atau ada banyaknya jumlah burung karena penyebab lain.

Selain itu, dalam beberapa kali saya ke lokasi penanam anakan bakau, saya bertemu dengan sepasang suami istri di lokasi penanaman anakan bakau 2017, di lokasi itupun anakan bakau tumbuh baik dan cukup banyak lumpur yang tertahan di situ.

Di lokasi penanaman anakan bakau 2017 di sekitar muara kali Payeti terlihat beberapa kali saya ketemu pasangan suami istri yang khusus mencari dan mendapatkan kepiting besar yang kita bisa bislan Kepiting Kilimangu. Berarti tanpa banyak dari kita ketahui ternyata di sekitar anakan bakau yang ditanam di dekat muara kali Payeti dengan sendirinya jadi tempat baik bertumbuh dan berkembangnya kepiting-kepting besar ( Kepiting Kilimangu ).

Anakan Bakau Terlihat Tumbuh Sehat di Sisi Timur Muara Kali Payeti [Foto: heinrich Dengi]

Selain kabar gembira, ada juga kabar sedih dari sekitar lokasi penanama anakan baku 2018. Dapat saya kabarkan bahwa paling tidak sudah ada belasan pohon bakau di dekat lokasi penanaman anakan bakau yang dengan sengaja dipotong sedikit demi sedikit, dahan demi dahan dipotong, sehingga lambat laun pohon bakau ini merana dan akan mati secara perlahan-lahan. Saya sendiri juga belum tahu bagaimana cara mengatasi masyarakat yang dengan sengaja merusak tanaman bakau di sekitar muara kali Payeti.

Kalau ada pihak yang berkompeten untuk menangani persoalan seperti ini, saya mewakili banyak kawan yang dengan rela ikut menanam dan merawat tanaman bakau ini memohon bantuannya untuk bisa mengatasi pengrusakan anakan bakau di sekitar muara kali Payeti.

Sebenarnya sih, saya berharap situasi pengrusakan anakan bakau di sekitar muara kali Payeti bisa mendapat perhatian yang terhormat anggota DPRD Sumba Timur saat ini, atau paling tidak kawan-kawan yang sedang berjuang mendapat tempat di gedung DPRD Sumba Timur atau Caleg, tapi apa di kata ini hanya sebatas harapan dan angan saya saja. Entah ada yang menangapi atau tidak harapan .

Show Buttons
Hide Buttons