MaxFM, Waingapu – Hari Jumat, 17 Agustus 2018, pukul 22.35.01 WIB, wilayah NTB-NTT diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=6,7 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw=6,5. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,40 LS dan 119,81 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 141 km arah BaratLaut Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 541 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat kompresi antara tarikan ke bawah (slab pull) dengan gaya apung ke atas (buoyancy force), lanjut dia hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).
Masih kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Bima, Lombok Utara II SIG-BMKG (IV MMI), Waingapu II SIG-BMKG (III-IV MMI), Mataram, Loteng, Kuta II SIG-BMKG (III MMI), Denpasar II SIG-BMKG (II-III MMI), Lobar I SIG-BMKG (II MMI) dan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Tambah dia hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 22.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sementara itu, dari pantauan media ini di Kalu, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur NTT, gempa tersa kencang dan cukup lama waktu gempanya, mengakibatkan warga berhamburan keluar rumah.