MaxFM, waingapu – Hari Sabtu, tanggal 28 Oktober 2017 gempabumi tektonik mengguncang wilayah Pulau Sumba dan sekitarnya. Hasil analisis BMKG menunjukan bahwa gempabumi terjadi pada pukul 20:29:50 WITA dengan kekuatan M=4.6 Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 10.08 LS dan 118.89 BT, pada kedalaman 27 km dengan jarak
Kepala Stasiun Geofisika Waingapu Arief Tyastama mengatakan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan kuat di rasakan di daerah Sumba Barat Daya I SIG (II MMI).
“Di daerah ini guncangan gempabumi dilaporkan dirasakan oleh sebagian orang dan sampai saat ini, belum ada laporan adanya kerusakan akibat guncangan gembabumi tersebut,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Waingapu Arief Tyastama yang diterima redaksi.
Ditinjau dari kedalaman hiposensternya tambah Kepala Stasiun Geofisika Waingapu Arief Tyastama, gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas Pertemuan Lempang (Subduksi) Antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Selatan Pulau Sumba.
Terkait dengan peristiwa gempabumi di Barat Daya Pulau Sumba yang baru saja terjadi, hingga jelang jam 1 pagi Minggu (29/10/2017), belum terjadi aktivitas gempabumi susulan.
Masihkata Kepala Stasiun Geofisika Waingapu Arief Tyastama masyarakat diharapkan agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir Pulau Sumba dihimbau agar tidak terpancing isu yan gmeresahkan, karena gempabumi yang terjadi ini tidak berpotensi tsunami.