MaxFM, Waingapu – Bukan sok-sok-an berbaik hati, kalau kebetulan di depan rumah-ku ada orang kesulitan atau bermasalah dengan kendaraan-nya, bawaan-nya pengen menolong. Entah sekedar menanyakan permasalahan-nya, meminjamkan pompa, doma, jerigen dan alat-alat lain. Atau sekedar bantu dorong, memberi bensin dll.
Tapi ‘kebaikan’ itu tak jarang membuahkan hasil akhir yang tidak mengenakan. Antara lain:alat-alat malah hilang terbawa atau rusak. Tidak mendapat ucapan trimakasih, malah merasa dianggap kayak pesuruh dll. Kapok? Seperti-nya belum.
Salah satu pengalaman tak meng-enak-kan itu begini; Suatu ketika ada seorang bule dengan penampilan ‘kemomos’ kelihatan kewalahan, dia punya oto macet tepat di depan rumah. Setelah beberapa lama korek sana-sini, oto tidak mau hidup. Kemudian itu bule ambil bahan bakar dalam jerigen besar. Karena dia tidak bawa corong, kelihatan kewalahan.
Insting pengen nolong saya keluar. Saya bermaksud bantu walau hanya bantu pegang-pegang atau meminjaminya corong. Saya mendekat, ” Need help?”, kata saya dengan ekspresi datar. Mamamia, puka minyak, cuka garam, apa dia punya jawab? “Kenapa?Kenapa? Kau lihat saya tidak mampu? Pergi!”. Itu bule usir sama saya.
Sedikit malu dan dongkol saya mundur, duduk di teras sambil lihat itu bule berusaha perbaiki oto-nya. Mungkin penampilan saya yang haranggat atau bahasa Inggris saya yang haranggat sehingga saya malah diusir.
Selang beberapa menit itu bule mulai star-star oto. Crekcecek…..crekcecek…ulang-ulang. Dalam hati saya bilang: oooo tabakar ooo tabakar. Untung baik, habis star ulang-ulang akhirnya greng…oto mau hidup. Begitu oto hidup dia gas-gas ukur kuat. Asap hitam langsung tahambur kemana-mana. Termasuk tahambur di saya punya muka.
Tidak enaknya lagi begitu dia mau jalan masih tendes klakson sambil menoleh ke saya. Entah-lah itu isyarat apa. Kebetulan istri dan anak saya keluar ikut duduk di teras. Mereka berdua lihat waktu itu bule mau jalan, sein klakson dan menoleh ke saya. Lalu anak saya tanya:
+Papa kenal ya?
-Tidak.
+Macam-nya dia daa sama papa tadi?
-Ahh, daa dia punya telor. Dasar bule momos.
+Papaee, mulut punya haranggat oo..
[Oleh: Yongky H. Suaryono]
====$$====
Waingapu, 06 Oktober 2017
Momos: kotor, dekil
Haranggat: tidak beraturan, acak-acakan
Oto: mobil
Cuka/puka minyak, cuka/puka garam: makian yang tidak terlalu kasar
Telor: bisa diartikan makian.