

MaxFM, Waingapu – 83Ribu-an warga yang tinggal dekat pantai Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, NTT terancam jiwanya bila terjadi tsunami di Sumba.
Ketua tim peneliti Tsunami dan Geologi Profesor Ron Harris dari Universitas Brigham Young Amerika yang melakukan penelitian di Sumba mengatakan dari simulasi model komputer diketahui, bila terjadi tsunami di Sumba, tinggi gelombang laut yang datang ke pantai Waingapu dan sekitarnya bisa mencapai 17 meter.
Profesor Ron Harris menambahkan dari catatan sejarah yang tersimpan rapi di Belanda, dicatat bawa di Sumba pernah terjadi 21 kali tsunami, dimulai tahun 1629, 2 tsunami terakhir di tahun 1938 dan 1977, setelah itu belum ada lagi tsunami di Sumba.
“Bila dibagi rata selama 388 tahun ada 21 kali tsunami berarti setiap 18 tahun terjadi 1 kali tsunami di Sumba, data lain tentang gempa besar di Sumba dalam kurun 300 tahun terakhir terjadi 9 kali gempa bumi besar atau 1 kali gempa besar tiap 30 tahun, terakhir gempa besar di Sumba tahun 1977, dan tahun ini berarti sudah masuk 40 tahun belum ada gempa besar di Sumba,” kata Ketua tim peneliti Tsunami dan Geologi Profesor Ron Harris dari Universitas Brigham Young di Waingapu Minggu (30/07/2017).

Dari hasil survei blok batuan wilayah Selatan Sumba di pantai Konda dan Maloba Sumba Tengah, ketua tim peneliti Tsunami dan Geologi Profesor Ron Harris menambahkan terdapat susuan batu besar seperti genting ( struktur imbrikasi ) dan ini diperkirakan hasil aktifitas gelombang besar, boleh jadi tsunami purba.
Lanjut Profesor Ron Harris tsunami di Sumba bisa terjadi akibat tumbukan antara lempeng Australia dengan lempeng Asia.
Sementara itu dalam acara Warga Bicara Radio MaxFM pagi ini Senin (31/07/2017), ketika di tanya pendapat pendengar radio tentang kemungkinan akan ada tsunami di Sumba hampir semua pengirim pesan pendek mengatakan tidak mungkin terjadi tsunami di Sumba dengan alasan karena di Sumba tidak ada gunung berapi. Salah satu pendengar mengirim sms mengatakan, tsunami bisa terjadi kalau gunung Inarie di Bajawa meletus.