

MaxFM, Waingapu – Setiap makhluk hidup memiliki tingkatan trofiknya masing-masing. Belalang kembara masuk dalam tingkatan trofik ke-II yang adalah konsumen primer (konsumen I) yang mengkonsumsi tingkatan trofik I yaitu organisme autotrof yang adalah tumbuhan hijau sebagai produsen dalam tingkatan trofik (rantai makanan). Sebagaimana hama belalang yang terjadi saat ini di Sumba, penaganannyapun dapat melibatkan tingkatan trofik untuk dijadikan sebagai predator alami. Tingkatan trofik konsumen II sebagai pemakan belalang diketahui dapat berupa burung dan katak. Sedangkan untuk telur belalang, predator alaminya dapat berupa semut.
Padang Savana Yumbu-Sumba Timur, merupakan salah satu daerah yang merupakan key biodiversity area untuk burung. Beberapa jenis burung pemakan serangga yang ada di Waingapu-Sumba dan sekitarnya adalah Gemak Totol, Gemak Loreng, Gemak Sumba (endemis Sumba), Decu Belang, Branjangan Jawa, Kirik-kirik Laut, Bubut Alang-alang, Tekukur Biasa, Perkutut Loreng, Srigunting Wallacea, Kacamata Wallacea, Kacamata Limau, Myzomela Sumba, dan Burung Madu Sumba (endemis Sumba). Jenis-jenis burung yang diperkirakan dapat mengendalikan populasi serangga. Namun, tidak kurangnya juga penangkapan burung liar yang hendak diselundupkn ke luar Sumba Timur. Sehingga kejadian seperti dapat mengganggu ekosistem dalam tingkatan trofik untuk pengendalian populasi. Menyikapi hal ini, pemerintah diharapkan dapat juga mengendalikan penangkapan burung liar sehingga dengan tidak secara langsung kesediaan predator alami untuk mengendalikan hama belalang dapat terjaga.

Untuk predator alami berupa katak, diharapkan dapat mengatasi populasi belalang untuk fase nimfa anak yang merupakan fase setelah telur, dalam fase ini, belalang akan berganti kulit hingga lima kali, namun pergantian kulit pada ketiga atau keempat kalinya belalang sudah memiliki sayap, sehingga diharapkan bahwa predator pengendali yang adalah katak dapat mengendalikan populasi dalam fase ini sebelum terbentuknya sayap belalang. Untuk telur diharapkan dapat dikendalikan dengan adanya predator alami berupa semut.