MaxFM, Waingapu – Lebih dari 500 hektar sawah dan kebun milik warga Desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, NTT dilanda kekeringan.
Christian Pada, salah satu warga desa Wanga, mengatakan hampir semua lahan produktif warga desa Wanga seluas 500-an hektar kering, sekarang tinggal ada rumput saja di sawah, sudah tidak ada lagi padi dan tanaman lain yang biasanya ada di lahan.
“ Ai kalau untuk kekeringan yang betul-betul sudah jalan dua tahun sampai dengan tahun ini, tahun kemarin (red. 2015) yang musim hujan sudah tidak kerja lagi sawah, dan kemungkinan tahun ini, bukan kemungkinan, otomatis sudah karena bendungan saja sudah kering. Bapa kerja kebun atau kerja sawah? Kerja kebun, kerja sawah, semua rangkap. Jadi sekarang sawah sudah tidak bisa dikerjakan? Tidak lagi sama sekali ada begitu banyak ini sawah tidak kerja sama sekali, “ tegas salah satu pemilik lahan produktif di Desa Wanga Christian Pada.
Tambah warga Desa Wanga Christian Pada, kalau air lancar setahun dirinya bisa panen dua sampai tiga kali panen dan perekonomian dirinya dan warga desa lain baik. Tetapi saat ini lanjut dia sejak air kering 2 tahun lalu, tidak ada lagi pemasukan bagi keluarganya dari sawah dan kebun.
Setelah air kering ini, tidak ada lagi penghasilan? “Bukan lagi penghasilan, tidak raba lagi ini sawah, sudah jadi padang rumput ini sawah,”jelas salah satu warga Desa Wanga, Christian Pada.
Masih kata warga Desa Wanga, Christian Pada, kekeringan ini selain karena hujan kurang, tetapi terlebih utama disebabkan karena air yang biasanya dialirkan ke selokan untuk sampai ke sawah warga, kini di hulu air digunakan untuk untuk dialirkan ke lahan kebun tebu milik perusahaan.
Dari pantauan maxfmwaingapu.com di Desa Wanga, terlihat sawah mengering dan selokan air yang biasanya ada air untuk mengairi sawah di Wanga nampak kering dan ada bagian selokannya mulai pecah.