LATEST NEWS
Skrining Malaria Gratis di SDN Nari: Semua Siswa Sehat, Edukasi Pencegahan Diintensifkan
BMKG NTT: Sebagian Besar Wilayah Masuki Awal Musim Kemarau, Waspada Angin Kencang dan Potensi Kebakaran
Polres Sumba Timur Gelar Operasi Pekat Turanga 2025 untuk Tekan Kriminalitas
Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup 2025 Digelar di Sumba: Deklarasi Keadilan Ekologis Sedunia Pertama
Bupati Sumba Timur dan SMANTIG Waingapu Hijaukan Pantai Watumbaka dengan Ratusan Bakau Antisipasi Perubahan Iklim
BMKG NTT: Waspada Hujan Sedang Hingga Lebat di Sumba Hingga 5 Hari Mendatang
Warga Rindi Surati Hingga Ke Presiden RI, Tolak Pembaruan HGU PT Perkebunan Nusantara XIV
Polres Sumba Timur Intensifkan Patroli Cipta Kondisi untuk Berantas Premanisme
Pemerkosaan Anak di Pasar Melolo: Polres Sumba Timur Tangkap Satu Pelaku, Satu Buron
Sengketa Lahan Picu Pembunuhan Sadis, Tersangka Ditahan di Polres Sumba Timur
Serangan Belalang Kembara di Sumba Timur
![Belalang Kembara di Padang Yubuwai [Foto: Rahmat Adinata]](http://maxfmwaingapu.com/wp-content/uploads/2016/06/DSC00006-600x450.jpg)
MaxFM, Waingapu – “Populasinya, baik yang ada di Afrika maupun di Indonesia, berulang beberapa tahun sekali ada populasi yang meledak, biasanya didahului dengan masa kering panjang, masa kering yang panjan itu mengakibatkan ada penumpukan telur-telur belalang itu, telur itu diletakkan biasanya di tanah dan dia bisa bertahan beberapa tahun,” kata Kepala Laboratorium Entomologi LIPI Prof. Rosichon Ubaidillah.