Scroll to Top
Marak Pencurian Ternak Besar di Sumba Timur
Posted by maxfm on 23rd Februari 2016
| 5329 views

Ilustrasi: Kontes Sapi 2014 di Lap. Rihi Eti Prailiu [Foto: Heinrich Dengi]

MaxFM, Waingapu – Pencurian ternak besar marak di Sumba Timur akhir-akhir ini.

Jumat malam lalu dikabarkan ditangkap kawanan yang diduga pencuri kerbau di Mamboro Sumba Tengah, hewan yang dibawa  berasal dari  daerah Haharu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur,NTT.

Anggota DPRD Sumba Timur dari Partai Nasdem Yonatan Hani yang dihubungi lewat telpon genggamnya mengatakan kerbau miliknya di Haharu  dibawah lari dengan mobil jenis APV dan Avansa.

“Kalau pengakuan dari pencurinya mereka melakukannya pada jam 4 pagi, jadi mereka ada beberapa kelompok di situ,  jadi ada aktornya, aktornya itu yang meminta orang di daerah situ  untuk menangkap kerbau untuk dibawa ke Sumba Barat Daya, kebetulan si orang ini menurut pengakuan orang-orang disekitar situ dia sudah dicurgai karena hampir setiap minggu di daerah situ ada kelhilangan hewan, 1 atau 2 ekor, tetapi tidak sampai ketahuan mereka jaga malam tapi tidak pernah liat ada lihat truk yang lewat, mobil pick up yang muat hewan, kemarin kebetulan ada teman di Mamboro yang liat ada mobil ini mereka kejar mobil ini karena masuknya dinihari  pikirnya bawa peci, ternyata di dalamnya di mobil Avansa dan APV ada kerbau yang diikat didalamnya,” jelas Yonatan Hani Anggota DPRD Nasdem Sumba Timur, Sabtu (20/02/2016).

Lanjut Yonatan Hani setelah dapat kabar penangkapan terduga pencuri hewan di Mamboro dirinya dan beberapa warga dari Maudolung Haharu langsung ke Mamboro untuk pengecekan dan ternyata benar ternak yang ada di dalam mobil itu miliknya dan warga maudolung lainnya, masih kata dia dari pengakuan terduga pencuri ternak ini, mereka sudah sering bolak balik menggunakan Avansa dan APV lewat jalur Waingapu-Mamboro-Sumba Barat bahkan sesekali mereka bawa hewan gunakan Inova.

Setelah kabar terduga pencuri ternak tertangkap di Mamboro, tamba Yonatan Hani informasi dari warga kalau hewannya hilang bermunculan.

Ilustrasi: Kontes Sapi 2014 di Lap. Rihi Eti Prailiu [Foto: Heinrich Dengi]

“Dan tadi pagi juga teman anggota DPRD dari wilayah sana ( Timur,  red. ) juga telpon, dia juag pernah kehilangan ternak dan kehilangan jejak, dan beberapa sekarang mulai muncul loporan dari warga sekitar Haharu, tenak kita hilang, ternak kita hilang, ternyata ini sudah sering, dan yang lebih canggih lagi mereka punya KKMT asli, tanda tangan basah kecamatan dan kepala desa, ini luar biasa dan menurut pengakuan pencurinya dia kemarin sempat omong, bahwa KKMT ( Kartu Keterangan Masuk Ternak, red. ) dia dapat dari oknum tertentu dan dia sudah sering dapat KKMT itu,” ujar Anggota DPRD Sumba Timur Partai Nasdem Yonatan Hani.

 Warga Tuntut Operasi Padang

Sementara itu maraknya pencurian Hewan di Sumba Timur jadi perhatian salah satu grup diskusi di media sosial, salah satu anggota Grup di WhatsApp Marlan Umbu Hina menulis pesan “Tangkap yang kasih keluar surat hewan, ini jaringan yang sangat sistematis, kasian warga mereka tidak tahu apa-apa mereka hanya pasrah, kalau boleh usul adakan operasi padang di wilayah Kanatang-Haharu-Pulupanjang.”

Marlan Umbu Hima menambahkan Cap Hewan keluarganya pernah diubah kawanan pencuri menggunakan lem alteko yang dicampur serbuk kopi sehingga kelihatan cap lama, untung keluarganya mengejar hewan yang sudah dibawa kabur dan dapatkan kembali 25 ekor kerbau.

Anggota DPRD Sumba Timur dari Partai Amanah Nasional dalam Grup diskusi ini Umbu Hingga Panjanji mengatakan kita lacak kartu hewan karena di Dinas Peternakan ada buku registernya sehingga ketahuan nanti kecamatan mana yang terbitkan kartu.

Dalam diskusi di Grup ini Yonatan Hani anggota DPRD Sumba Timur dari Nasdem menginformasikan bahwa di Kabaru ( wilayah Timur ) baru-baru ini ada kabar kehilangan 15 ekor ternak besar.

<img src="http://maxfmwaingapu.com/wp-content/uploads/2016/02/IMG_0508.jpg" alt="Poskamling di Daerah Mondu, Haharu [Foto: Heinrich Dengi]" width="300" height="200" class="size-full wp-image-2464" srcset="http://maxfmwaingapu.com/wp-content/uploads/2016/02/IMG_0508 official source.jpg 300w, http://maxfmwaingapu.com/wp-content/uploads/2016/02/IMG_0508-298×200.jpg 298w, http://maxfmwaingapu.com/wp-content/uploads/2016/02/IMG_0508-220×146.jpg 220w” sizes=”(max-width: 300px) 100vw, 300px” />
Poskamling di Daerah Mondu, Haharu [Foto: Heinrich Dengi]

Dari diskusi di grup media sosial terlihat benar kejengkelan warga akan situasi kehilang ternak di Suba Timur dan berniat untuk bisa memberantas sampai ke akar-akarnya. Pertanyaannya apakah bisa?

Salah satu pendengar Radio Max FM Waingapu dari Takaujak Pulu Panjang Andreas mempertanyakan masalah pencurian hewan ini di Acara Warga Bicara Radio Max FM lewat pesan singkat,  “Selamat pagi Bung, bagaimana bisa, orang yang curi hewan bisa mendapat KKMT asli?, ini sangat meresahkan kami rakyat kecil,” jelas Andreas dari Takaujak Pulupanjang, Senin (22/02/2016).

Dari pantauan maxfmwaingapu.com di Haharu, setelah kasus pencurian ternak minggu lalu  dibeberapa lokasi pinggir jalan ke arah Haharu warga membuat Pos Keamanan Lingkungan Poskamling.

Kalau situasi pencurian ternak terus terjadi tanpa ada efek jera untuk aktor dan pelakunya maka sudah barang tentu akan melemahkan niat masyarakat untuk terus memelihara ternak karena percuma saja pelihara ternak tetapi saat besar disikat pencuri dan bisa jadi maraknya pencurian ternak besar ini salah satu pemicu untuk berkurangnya julmah ternak di Sumba dalam beberapa tahun ke depan. [Heinrich Dengi]

Show Buttons
Hide Buttons