MaxFM, Waingapu – Orang awam mungkin sulit dan agak sulit mengenal produk ini namun sesungguhnya secara tidak langsung sudah menikmati peran dan manfaat produk penting ini.
Produk ini sangat luas digunakan di berbagai industri rumahan,kecil,menengah dan besar. Kitosan adalah produk yg umumnya terbuat dari bahan baku dari lautan (produk dan bahkan limbah hasil laut). Indonesia sebagai negara maritim menyimpan potensi besar Kitosan yang masih belum terkelola karena selama ini terkendala teknologi dan dana. Namun sekarang dengan teknologi temuan baru anak bangsa sendiri, terobosan teknologi proses yang jauh lebih efektif telah berhasil membuat produk Kitosan yang berkualitas dan terjangkau harganya. Max Umbu dan tim telah degan sekses membawa angin baru bagaimana mengelola potensi limbah hasil laut menjadi produk bernilai dan bermanfaat besar dan luas.
Kitosan dan turunan (modifikasinya) telah dikenal luas sebagai bahan pengawet alami, dapat dirombak secara biologis (biodegra dable), digunakan dalam berbagai keperluan. Sebagai anti bakteri lebih kuat dari asam laktat, juga sebagai Antiparasitik, antasid, penghelat radikal bebas, pengemulsi, pengental, dan immobilisasi enzim/biomassa.
Kitosan Sebagai Pengawet
Sebagai bahan pengawet produk pangan seperti untuk pengawet tahu memiliki daya simpan 24 jam, bakso 36-48 jam, mie basah 36 jam dan ikan asin 8 minggu. Daya simpan ayam 12 jam setelah pemotongan sedangkan tanpa kitosan hanya bertahan 6 jam.
Penambahan kitosan pada ikan akan menyebabkan ikan tampak lebih segar dari pada ikan tanpa kitosan, tidak dihinggapi lalat. Kitosan sebagai pelapis buah-buahan (edible coating), dapat memperpanjang umur buah-buahan karena menekan proses respirasi, transmisi dan pertumbuhan mikroba pembusuk, mengurangi penurunan berat dan kadar air sehingga buah-buahan tetap segar. Tidak mengandung zat karsinogenik (penyebab kanker) sehingga makanan lebih aman dikonsumsi. Hidrolisat kitosan digunakan sebagai pengawet juice dan minuman ringan, menghambat pertumbuhan mikroba perusak daging (Pseudomonas fragi) perusak saus tomat (Cryptococcus albidus dan Basillus sp), perusak mayonise (Rhodotorula sp.).
Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang, Ratna Adi Wardaniati dan Sugiyani Setyaningsih yang meneliti tentang Chitosan sebagai pengawet bakso memberikan kesimpulan :
Konsentrasi Chitosan dalam larutan asam asetat 1 % yang paling optimal digunakan untuk pengawet bakso adalah sebesar 1.5%. Chitosan dapat memperpanjang umur penyimpanan bakso hingga 3 hari pada suhu kamar. Perendaman bakso yang paling optimum adalah selama 60 menit dalam larutan Chitosan. Chitosan tidak menyebabkan perubahan citarasa bakso dan membuat bakso lebih kesat.
Kitosan juga efektif menghambat penyebab penyakit tifus yang telah mengalami reisistensi terhadap antibiotik yang ada. Dapat menyerap kolestrol dan lemak sehingga mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan stroke. Dilaporkan bahwa massa 5 gr kitosan didalam 50 ml lemak berpengaruh terhadap prosentase penyerapan kolesterol sebesar 45,46%. Konsentrasi kitosan 4 ppm dapat menurunkan 99,88% kekeruhan dari kedua jenis air (air keruh simulasi dan air sungai).
Bioaktivitas produk hasil hidrolisis kitosan sangat penting terkait dengan aplikasi produk sebagai bahan baku produk farmasi, misalnya sebagai food supplement. Glukosamin sebagai bentuk monomer dari kitosan memiliki
Kitooligosakarida atau disebut juga oligomer kitosan merupakan produk hasil depolimerisasi kitosan yang terjadi melalui proses hidrolisis secara kimiawi atau secara enzimatis. Hidrolisis kitin/ kitosan secara kimiawi umumnya menyebabkan depolimerisasi yang sulit dikontrol dan terlalu banyak menghasilkan monomer serta menghasilkan oligosakarida dengan derajat polimerisasi (DP) yang rendah (DP berkisar antara 2 hingga 5) yang diakibatkan oleh rendahnya efisiensi dan pemotongan. Proses depolimerisasi secara enzimatis kemudian banyak mendapat perhatian, karena produk yang dihasilkan lebih seragam dan prosesnya lebih mudah dikontrol.
Kitosan Oligomer
Manfaat oligomer kitosan di bidang kesehatan telah banyak dilaporkan, antara lain dapat menghambat pembentukan sel kanker. Dibandingkan dengan kitosan yang larut dalam asam, produk ini lebih mudah diserap tubuh karena bersifat larut dalam air. Dengan sifat biofungsionalnya, kitooligosakarida semakin populer dan kini telah tersedia di pasaran produk makanan suplemen yang berbahan dasar kitin/ kitosan oligomer, dengan klaim perbaikan sistem imun, pengontrol kolesterol, perbaikan fungsi hati dan penurunan tekanan darah yang diproduksi oleh beberapa industri farmasi di AS, ThailanddanKorea.
Kitosan oligomer memiliki nilai jauh lebih besar daripada kitosan (bentuk polimer) atau glukosamin (bentuk monomer). Kitooligosakarida memiliki harga $60.000/ton, sedangkan dalam bentuk polimer dan monomernya seharga $10.000/ton.
Pada penanganan limbah cair: kitosan sebagai chelating agent yang dapat menyerap logam berat beracun seperti merkuri, timah, tembaga, dalam perairan dan untuk mengikat zat warna tekstil dalam air limbah.
Reduce: Dari segi lingkungan, penggunaan khitosan sebagai bahan pengawet kayu relatif aman karena sifatnya yang non toxic dan biodegradable. Sebab, selama ini bahan pengawet yang sering digunakan merupakan bahan kimia beracun yang kurang ramah lingkungan dan unbiodegradable. berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan.
Reuse: Pakan ternak yang dihasilkan dari limbah Kitosan dapat digunakan sebagai bahan makanan untuk ternak (bidang Peternakan).
Recycle; Limbah cangkang invertebtarta laut diawali dengan proses pembuatan kitin, dan deasetilasi dengan alkali. Hasilya menjadi kitosan serbuk/bubuk. Kitin dan
Kitosan dapat diterapkan di bidang industri maupun bidang kesehatan.
Manfaat Kitosan dalam berbagai bidang
Bidang Kedokteran/Kesehatan: Sebagai bahan mempercepat penyembuhan luka bakar, lebih baik dari yang terbuat dari tulang rawan. Juga sebagai bahan pembuatan garam-garam glukosamin yang bermanfaat dalam menyembuhkan influenza, radang usus dan sakit tulang.
Industri Tekstil: Pada kerajinan batik, pasta kitosan dapat menggantikan ”malam” (wax) sebagai media pembatikan.
Industri Fungisida: Sebagai antimikrobia melawan jamur lebih kuat dari Kitin. Jika Kitosan ditambahkan pada tanah, maka akan menstimulir pertumbuhan mikrobia mikrobia yang dapat mengurai jamur. Konsentrasi 0,4% kitosan jika disemprotkan pada tanaman tomat dapat menghilangkan virus tobacco mozaik.
Industri Kosmetika: Telah dikembangkan produk lotion dan shampoo cair yang mengandung 0,5–6,0% garam kitosan. Shampoo ini mempunyai kelebihan dapat meningkatkan kekuatan dan berkilaunya rambut, karena adanya interaksi antara polimer dengan protein rambut. [Max Umbu Hina Janggakadu]